26 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Covid-19: Jawaban dari Pertanyaan-pertanyaan yang Sering Muncul di Tengah Masyarakat

Putu Arya NugrahabyPutu Arya Nugraha
August 28, 2020
inEsai
Hal-hal Lucu Saat Wabah Covid-19

Hingga bulan kedelapan pandemi Covid-19, 24 juta warga dunia telah terinfeksi dan 800 ribu nyawa di antaranya telah menjadi korban virus yang menyebar sangat cepat ini. Data di Indonesia, jumlah pasien mencapai 157 ribu lebih dengan kasus kematian mendekati angka 7 ribu jiwa. Melihat jumlah penderita yang sudah sangat banyak dan kasus penularan masih tetap masif, bukan tak mungkin skala pandemi Covid-19 ini akan dapat menyamai wabah tersohor Flu Spanyol yang telah menulari tak kurang dari 50 juta penduduk bumi.

Kengerian wabah Flu Spanyol itu hanya dikalahkan oleh keganasan wabah pes yang telah menginfeksi 200 juta manusia di dunia. Yang fenomenal dari pandemi ini, bukan hanya kecepatan penyebaran dan banyaknya korban yang direnggutkan. Namun lebih dari itu, wabah ini sedemikian kontroversial yang mengundang perdebatan tajam tiada berujung dalam masyarakat dan tentu saja wabah ini betul-betul membingungkan semua pihak. Penulis ingin memberi pandangan ilmiah medis atas berbagai pertanyaan, cibiran bahkan sinisme yang muncul dalam diskursus di masyarakat terkait Covid-19, terutama yang banyak muncul di media sosial.

  • Apakah pandemi ini sebuah konspirasi?

Cukup banyak kalangan yang masih yakin atau setidaknya penasaran akan kemungkinan pandemi ini adalah sebuah konspirasi, meski mereka belum dapat menunjukkan data yang akurat dan meyakinkan. Dalam hal dugaan konspirasi ini ada baiknya kita pilah drama kehidupan ini menjadi dua bagian, yaitu asal mula pandemi dan fakta sehari-hari wabah saat ini. Jika kita simak baik-baik, jumlah kasus yang telah mencapai 24 juta orang dengan jumlah kematian yang juga tak sedikit, lalu upaya intensif peneliti di seluruh dunia memetakan genom virus ini hingga merancang vaksin yang sudah diuji coba saat ini, maka, bagaimana mungkin kita menuduh ini sebuah konspirasi? Apalagi jika atas dasar tuduhan tersebut, lalu melakukan gerakan melawan protokol kesehatan covid-19, maka ini jelas sebuah kekeliruan.

Realitas yang terjadi menunjukkan negeri adi daya seperti USA sekalipun tak lolos dari deraan wabah ini. Bahkan Amerika Serikat saat ini adalah negara dengan jumlah kasus terbesar yaitu sekitar 6 juta penderita. Namun jika kita berdebat pada gagasan, bagaiman asal mula kejadian lepasnya mutasi virus Corona baru ini (SARS-Cov-2) hingga menginvasi seluruh bumi, bolehlah kita punya banyak sangka. Sepanjang sangkaan tersebut dapat dibuktikan, maka wajiblah kita semua untuk meyakininya, termasuk dugaan wabah ini sebuah rekayasa oleh pihak-pihak tertentu. Jika betul ini sebuah konspirasi, lalu siapakah yang diuntungkan? Atau mungkinkah ini sebuah kebocoran dari proyek senjata biologis rahasia? Kita takkan dapat menjawabnya jika belum mengantongi bukti-bukti yang sahih dan kredibel. Jika memakasakan, sudah pasti kita telah menjadi bagian dari awan hitam penebar hoax!

  • Mengapa SOP (standar operasional prosedur) Covid-19 berubah-ubah?

Sementara kalangan telah skeptis karena meyakini wabah ini adalah sebuah konspirasi, bahkan saat sesama anak bangsa telah berguguran, mereka semakin sinis saat WHO dan pemerintah terkesan kebingungan dan ragu-ragu menghadapi wabah ini. Faktanya, dibandingkan dengan strain terdahulu virus Corona seperti SARS dan MERS, Covid-19 memang telah mengejutkan dunia.

Angka kematian yang teoritis relatif kecil telah menghasilkan jumlah kematian absolut yang sangat banyak akibat kecepatan penularannya. Karena diyakini menular melaui droplet (partikel mikro yang keluar bersama pernafasan saat batuk/bersin) maka minimal jenis masker bedah (medis) yang efektif dalam pencegahan penularannya. Terjadilah saat itu, kepanikan yang membuat masyarakat kebanyakan ikut berebut masker bedah yang menyebabkan suplai untuk tenaga kesehatan (nakes) yang lebih rentan begitu menyusut, memaksa WHO untuk mengumumkan masyarakat non nakes tak perlu memakai masker. Cukup pembatasan jarak dan cuci tangan saja. Sedangkan masker hanya digunakan saat berkunjung ke rumah sakit (RS) atau jika merawat orang sakit.

Namun seiring makin meluasnya penyebaran wabah, WHO lalu menyarankan setiap orang untuk memakai masker kain dalam aktifitas sehari-hari di luar rumah. Meskipun ukuran virus jauh lebih kecil daripada pori-pori kain, namun masker kain tersebut setidaknya dapat mengurangi jumlah droplet yang mengotori udara. Teoritis, jumlah virus (viral load) jelas menentukan tingkat risiko penularan.

  • Apakah ibu hamil yang akan melahirkan harus tes rapid?

Boleh dikatakan, inilah isu yang paling alot dan panas dalam perjalanan pandemi Covid-19 ini. Konflik dan perdebatan yang penuh emosional dan provokatif antara berbagai elemen masyarakat, setidaknya di Bali, telah menyeret satu di antara mereka ke meja hijau. Ini sebuah ironi yang sedemikian telanjang. Saat mana seharusnya semua elemen bangsa bersatu menghadapi wabah, yang ada justru sengketa. Dengan jumlah kasus yang terus bertambah dan jumlah nakes yang tertular semakin banyak, maka seluruh RS menerapkan tracing yang sangat ketat untuk kemungkinan infeksi Covid-19 yang tak bergejala. Apalagi jika pasien tersebut akan kontak erat dengan nakes seperti pasien rawat inap, pembedahan dan tentu saja persalinan. Menunggu hasil tes swab memerlukan waktu sampai 2-3 hari lamanya, maka ini tidak sesuai untuk kasus gawat darurat.

Maka selain sistem skoring, tes rapid menjadi alternatif untuk membuat dugaan. Dugaan ini tidaklah mempengaruhi sedikitpun tindakan medis yang akan diperlakukan terhadap pasien, namun itu akan sangat mempengaruhi level APD (Alat Pelindung Diri) yang akan digunakan nakes. Langsung menggunakan APD level 3 juga tidak efisien terkait cost-nya yang sangat tinggi. Di RS pemerintah, tentu tes rapid dapat dilayani gratis karena adanya subsidi, namun tentu hal itu tak bisa diterapkan di RS swasta. Tampaknya komunikasi dan kesabaran semua pihak tak cukup efektif dalam situasi tak ideal ini. Maka mudah saja dipahami kemudian kasus kematian ibu hamil atau kematian bayi baru lahir sering dikaitkan dengan prosedur tes ini. Walaupun belum tentu faktanya seperti itu dan jika semua pihak mau menerapkan komunikasi yang efektif, solusi sangat mudah untuk ditemukan.

  • Jika pasien Covid-19 meninggal, apa penyebabnya? Covid-19 itu atau penyakit dasar yang telah dideritanya?

Ini pertanyaan yang cukup sering dan masih banyak yang belum paham. Apakah meninggal karena Covid-19-nya atau penyakit yang sudah dibawanya? Banyak yg minta jawaban “ya” atau “tidak”. Tentu soal ini tidak bisa dijawab dengan cara seperti itu. Ini persis seperti pertanyaan, kenapa saat naik sepeda motor kita harus memakai helm? Apakah jika tidak memakai helm kita bisa mati? Jawabannya adalah, seperti yang sudah kita semua pahami, helm dapat melindungi kepala kalau-kalau kita mengalami kecelakaan. Artinya helm dapat mengurangi risiko cedera otak. Bukan juga bisa dipastikan memberi jaminan perlindungan 100%.

Demikian pula, infeksi Covid-19 dapat memberi risiko kematian lebih cepat pada mereka yang menderita diabetes, asma atau jantung umpamanya. Katakanlah jika tanpa Covid-19 yang bersangkutan dapat hidup sampai 7-10 tahun ke depan, maka gara-gara Covid-19, sakitnya menjadi lebih parah dan berisiko meninggal dalam beberapa hari-minggu. Baik Covid-19, TBC, atau gula darah, semua tidak bisa membunuh secara langsung. Gula misalnya, mana bisa membunuh? Namun jika gula darah tinggi yang tak dikendalikan, itu akan dapat merusak (memberi komplikasi) pada otak/stroke, jantung/serangan jantung, ginjal/gagal ginjal atau kaki/infeksi berat yang mengancam. Yang kesemuanya akan dapat mencabut nyawa penderitanya. Cuma pukulan pentong di kepala atau cekikan di leher serta tembakan di jantunglah yang dapat membunuh secara langsung.

  • Apakah jenasah penderita Covid-19 masih bisa menulari orang lain?

Beberapa hari lalu, koran Kompas memberitakan, di Batam, terjadi penjemputan paksa jenazah dengan infeksi Covid-19 dan akibatnya 12 orang mengalami penularan. Saat ini mereka dikarantina sembari menunggu proses hukum yang menjerat mereka lantaran melanggar protokol kesehatan Covid-19. Di Singaraja pun sempat terjadi hal serupa, pada kasus yang awalnya masih suspek. Dan saat pemeriksaan swab keluar ternyata hasilnya positif.

Droplet pada hidung dan mulut atau mungkin juga pada permukaan tubuh pasien yang telah meninggal akan mengandung virus yang masih hidup dan selalu mencari kesempatan menggerogoti inang baru. Ini sama saja dengan droplet yang menempel pada gagang pintu, telepon seluler atau meja yang kesemuanya merupakan benda mati, namun dalam interval waktu beberapa jam ke depan masih dapat menularkan kepada orang yang kontak dengan benda-benda tersebut. Itulah kenapa pemerintah susah payah menerapkan protokol khusus terahadap jenazah dengan Covid-19.

  •  Jika mau berobat ke RS saat ini, kok ribet banget ya?

Begitulah keluhan masyarakat saat ini dan saya sangat setuju. Mengisi form Covid-19, tes rapid, swab dan seterusnya. Seperti halnya masyarakat, nakes pun merasakan situasi yg persis sama. Melayani pasien saat ini terasa sangt ribet dan tak nyaman. Nakes harus memakai masker N-95, masker bedah, face shield, nurse cap, gaun & tekanan psikologis atas pertanyaan, “Sampai kapan kami bertahan dari risiko tertular?!” Dari jam 8 pagi sampai jam 3 sore APD itu harus dikenakan non stop.

Ini terjadi karena saat ini penularan transmisi lokal kian meningkat seiring era new normal dan pengidap sebagian besar (90%) adalah tanpa keluhan. Jika seseorang takkan kontak erat dengan nakes, dalam revisi 5 protokol menteri kesehatan dengan jelas disebutkan, masyarakat yang terduga bahkan yang sudah positif tanpa gejala atau gejala ringan, cukup karantina saja 10-14 hari, tanpa perlu swab ulang apalagi rapid. Jadi kembalikan saja peran kita masing-masing dengan sebaik-baiknya. Jadilah nakes yang bijak dan penuh perhatian, tak jemu-jemu memberi edukasi kepada pasien. Masyarakat pun sebaiknya mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, karena sebagai kalangan non medis tentu tak memiliki wawasan untuk menganulir SOP yang sudah ditentukan dengan pertimbangan mendalam tersebut.

Pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab dengan baik dalam masyarakat dapat menjadi berbagai potensi konflik. Mulai dari skeptisisme, kecurigaan hingga ketidakpercayaan terhadap otoritas. Bahkan dapat menjadi perlawanan masa terhadap protokol yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dalam era demokrasi dan keterbukaan informasi ini, konsep komunikasi yang luwes dan efektif bukan tidak mungkin merupakan modal yang sangat penting dalam melawan wabah Covid-19 yang saat ini masih merisaukan kita semua. [T]

Previous Post

Pengangguran dan Obrolan yang Tak Menyenangkan

Next Post

Cerita Purba di Sekitar Puncak Mundi, Nusa Penida

Putu Arya Nugraha

Putu Arya Nugraha

Dokter dan penulis. Penulis buku "Merayakan Ingatan", "Obat bagi Yang Sehat" dan "Filosofi Sehat". Kini menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

Next Post
Cerita Purba di Sekitar Puncak Mundi, Nusa Penida

Cerita Purba di Sekitar Puncak Mundi, Nusa Penida

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Abstrak Ekspresionisme dan Psikologi Seni

by Hartanto
May 25, 2025
0
Abstrak Ekspresionisme dan Psikologi Seni

"Seniman adalah wadah untuk emosi yang datang dari seluruh tempat: dari langit, dari bumi, dari secarik kertas, dari bentuk yang...

Read more

AI dan Seni, Karya Dialogis yang Sarat Ancaman?

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 25, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

“Seni bukanlah cermin bagi kenyataan, tapi palu untuk membentuknya.” -- Bertolt Brecht PARA pembaca yang budiman, kemarin anak saya, yang...

Read more

Catatan Ringkas dari Seminar Lontar Asta Kosala Kosali Koleksi Museum Bali

by Gede Maha Putra
May 24, 2025
0
Catatan Ringkas dari Seminar Lontar Asta Kosala Kosali Koleksi Museum Bali

MUSEUM Bali menyimpan lebih dari 200 lontar yang merupakan bagian dari koleksinya. Tanggal 22 Mei 2025, diadakan seminar membahas konten,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kala Bukit Kini Berbuku, Inisiatif Literasi di Jimbaran
Khas

Kala Bukit Kini Berbuku, Inisiatif Literasi di Jimbaran

JIMBARAN, Bali, 23 Mei 2025,  sejak pagi dilanda mendung dan angin. Kadang dinding air turun sebentar-sebentar, menjelma gerimis dan kabut...

by Hamzah
May 24, 2025
“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja
Panggung

“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja

SIANG, Jumat, 23 Mei 2025, di Berutz Bar and Resto, Singaraja. Ada suara drum sedang dicoba untuk pentas pada malam...

by Sonhaji Abdullah
May 23, 2025
Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno
Panggung

Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno

JIKA saja dicermati secara detail, Pesta Kesenian Bali (PKB) bukan hanya festival seni yang sama setiap tahunnya. Pesta seni ini...

by Nyoman Budarsana
May 22, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co