Grup musik Poleng Band kembali merilis lagu dan video klip terbaru berjudul “Silih-silih Kambing”. Rilis karya kali ini tergolong cukup cepat. Poleng Band terakhir merilis lagunya enam bulan yang lalu dengan judul “Ampura”. Lagu yang dirilis kali ini, tak sepertinya biasanya yang hanya bertajuk tentang cinta. Lagu “Silih-silih Kambing” mengangkat tentang peristiwa sosial dimasyarakat. Di Bali istilah silih-silih kambing kerap ditujukan kepada orang yang meminjam barang dan tak kunjung dikembalikan lagi.
Rilis lagu “Silih-silih Kambing” dilakukan bertepatan dengan Tilem Sasih Karo, Selasa 18 Agustus 2020, Pukul 18.00 Wita. Vokalis Poleng Band, De Goes menuturkan rilis lagu dan video klip terbaru ini juga dikaitkan dengan Hari Kemerdekaan RI ke 75 tahun “Kami memang sengaja mengambil tanggal ini, selain bertepatan dengan tilem juga masih dalam semarak Hari Kemerdekaan RI. Pas tanggalnya 18 ya kita rilis juga pada pukul 18.00 Wita. Agar lebih cantik saja, dan semoga karya kami dapat diterima oleh banyak orang,” tuturnya, Rabu (19/8).
Terkait konsep lagu dan video klip, De Goes mengatakan untuk tema lagu kali ini memang berbeda dengan karya Poleng Band sebelumnya. “Lagu yang ini tidak tentang jatuh cinta dan sakit hati, tapi lebih kepada peristiwa sosial di masyarakat. Sudah cukup gamlang kita sampaikan di liriknnya. Rekaman musik kami lakukan di Demores Rumah Musik. Nah, untuk Video Klip kami kolaborasi dengan Komunitas Mahima lewat pantomime, dan ini yang menarik sesungguhnya,” ucapnya.
Bagaimana Kolaborasi ini terjadi?
Dari awal personil Poleng Band memang ingin membuat konsep video klip yang berbeda. Pembahasan tentang video klip, dilakukan hampir selama dua bulan lebih. Dari konsep video diambil sendiri-sendiri lalu digabungkan agar menyesuaikan dengan kondisi pandemi hingga konsepnya ingin menampilkan video kambing ditambah dengan animasi. Setelah melihat Komunitas Mahima membuat video pantomime lalu bali akhirnya, seluruh personil sepakat untuk membuat video klip dengan pantomime. Komunikasi dengan Mahima dibagun dan sepakat untuk berkolaborasi.
Bagaimana dengan proses pembuatan video klipnya?
Proses pembuatan video klip ini yang paling lama. Pertama, kami menyerahkan lagu dan lirik Silih-silih Kambing kepada Agus Wiratama yang menjadi sutradara. Kedua, dibuatkan skenarionya dan memilih pemain. Ketiga, proses latihan dengan dua actor Andi Eli dan Arlingga H.N. Keempat, pengambilan gambar dan proses editing. Video klip ini dikerjakan hampir selama sebulan. Situasi pandemi ini juga sedikit menghambat dalam proses pengerjaan video klip.
Sementara itu, Sutradara video klip, Agus Wiratama menyampaikan sesungguhnya bukan hal baru untuk mempertemukan music dan pertujukan teater. Musik dan teater memang selau bertemu, tetapi sering terjadi objektifikasi salah satu media itu: musik menjadi pengiring, atau teater sebagai pengiring.
“Dalam penggarapan video klip Poleng Band, terasa kedua media seni ini bertemu dan menyingkapkan diri masing-masing. Kerja interdisiplin terasa jelas dalam garapan ini. Musik dan teater bekerja dengan metode masing-masing sampai bertemu pada satu titik dalam proses mencipta” jelasnya.
Kerja interdisiplin inilah yang tergolong baru dalam dunia musik khususnya lagu Bali. Peristiwa ini adalah angin segar yang mampu membuka dimensi horizon baru dalam kedua dunia seni tersebut. Teater dengan masanya sendiri dan musik populer dengan masanya sendiri bertemu dalam ruang dialektika
“Meski sebagai video clip, sesungguhnya terjadi tawar menawar estetika yang menunjukkan ruang fleksibel. Dalam konteks ini pertunjukkan dan musik adalah intersubjektivitas, bukan subjek-objek” ucapnya. [T]