23 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pariwisata dan Geliat Pebisnis Lokal di Nusa Penida

I Ketut SerawanbyI Ketut Serawan
December 6, 2019
inOpini
Pariwisata dan Geliat Pebisnis Lokal di Nusa Penida

Batan Sabo Cottage, milik warga lokal (Guna, Apel, Kobers, dan Supradnya) Sumber: https://www.booking.com/hotel/id/batan-sabo-cottage.id.html

282
SHARES

Pesatnya perkembangan pariwisata di Pulau Nusa Penida membuat masyarakat lokal tidak tinggal diam. Mereka berlomba-lomba membangun peluang usaha pariwisata mulai dari jasa sewa kendaraan, travel agent, jasa snorkeling, hingga bisnis akomodasi seperti rumah makan dan penginapan. Respon ini merupakan langkah konkret masyarakat lokal untuk berpartisipasi secara aktif menjadi pelaku pariwisata, bukan sebagai penonton.

Maraknya bisnis pariwisata ini sangat terlihat (secara kasat mata), terutama dalam bidang perakomodasian. Pertumbuhannya kini sangat signifikan. Rumah makan dan penginapan mulai bermunculan. Kian hari, jumlahnya terus bertambah. Tidak hanya di daerah pesisir, termasuk sepanjang jalan utama, perbukitan, lahan pertanian atau ladang-ladang bahkan di daerah pemukiman penduduk.

Peta pertumbuhannya pun hampir merata di 3 belahan Pulau Nusa Penida yaitu wilayah timur, barat, dan selatan. Ketiga wilayah ini dikepung oleh eksistensi rumah makan dan penginapan. Warung makan, restoran, hotel, hostel, villa, home stay, cottage dan lain-lainnya semakin bertambah. Namun, jumlahnya belum dapat dipastikan, karena hingga kini penelitian-penelitian tentang keberadaan jumlah akomodasi di Pulau Nusa Penida masih sangat langka.

Satu-satunya yang pernah saya baca adalah penelitan (Tugas Akhir) yang dilakukan oleh Dwipayanti dkk. pada tahun 2017. Penelitan ini menyinggung tentang keberadaan (jumlah) akomodasi, tetapi subjeknya masih terbatas pada 4 (empat) desa yaitu Desa Sakti, Desa Ped, Desa Kutampi Kaler, dan Desa Batununggul. Sedangkan, lokasi penelitiannya tersebar di pantai, pelabuhan, daya tarik wisata, pusat desa, dan sekitar area akomodasi.

Uraian hasil penelitian ini berpijak dari temuan Nusa Penida Media (tahun 2017) yang memaparkan bahwa jumlah akomodasi di Nusa Penida pada tahun 2016 masih sebanyak 30 akomodasi (villa, hotel, bungalow, resort, guest house, home stay) dengan persebaran 10 akomodasi di Desa Sakti, 10 di Desa Ped, 3 di Desa Kutampi Kaler, dan 7 akomodasi di Desa Batununggul. Lebih lanjut, Dwipayanti memaparkan bahwa tahun 2017 timnya menemukan beberapa pendirian akomodasi di 4 desa itu yang sedang dalam proses penggarapan. Sayangnya, tidak dijelaskan jumlahnya secara pasti sebagai gambaran jumlah pada tahun-tahun berikutnya.

Di luar akomodasi di atas, hasil penelitian Dwipayanti juga menemukan bahwa sampai Juli 2017 terdapat 17 usaha rumah makan yang sudah beroperasi di Nusa Penida. Semua rumah makan tersebut merupakan usaha milik masyarakat lokal.

Keterbatasan subjek, lokasi, dan waktu penelitian yang dilakukan Dwipayanti dkk. tentu membuat data temuannya menjadi kurang updatesekarang. Pasalnya, kondisi nyata pertumbuhan akomodasi di Pulau Nusa Penida dalam kurun 2 tahun (2018-2019) terlihat begitu cepat dan marak. Bukan hanya secara kasat mata (gedung fisik akomodasi), termasuk maraknya sirkulasi bahan bangunan dari Bali daratan ke Nusa Penida. Ditambah belakangan, terjadi krisis tukang bangunan di pulau ini (keberadaan jumlah tukang bangunan tak seimbang dengan pembangunan akomodasi).

Namun kondisi ini tak menyurutkan semangat masyarakat lokal dalam mengembangkan usaha akomodasi pariwisata. Mereka tampak begitu semangat, sumringah, dan bangga dengan daerahnya yang kini diserbu oleh para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Tidak tanggung-tanggung, pulau yang berluas 202,84 km2 ini (termasuk Pulau Lembongan dan Ceningan) rata-rata dikunjungi oleh ratusan ribu wisatawan per harinya.

Geliat Pebisnis, Denyut Pinjaman, dan Denyut Jantung

Karena itulah, warga lokal terus berbenah membangun bisnis akomodasi dengan berbagai cara. Pada umumnya, masyarakat lokal membangun bisnis akomodasi dengan modal perseorangan atau join modal (gotong royong). Mereka yang memilih perseorangan adalah kalangan yang memang mampu, memiliki aset yang memadai. Kedua, ada pula dari modal jual aset (tanah misalnya) atau mengontrakan tanah. Kemudian, uangnya diolah untuk membangun penginapan. Ketiga, meminjam uang dengan jaminan tanah atau aset lainnya.

Sementara itu, yang modalnya terbatas biasanya memilih join saham (gotong royong) dalam membangun akomodasi. Join ini menggandeng keluarga terdekat misalnya saudara kandung, sepupu, ipar, bibi, paman dan bapak. Join ini dirasakan meringankan pebisnis, tetapi pemasukan tentu tidak sepenuh modal perseorangan.

Tidak hanya jumlah bangunan fisik, geliat pebisnis lokal ini juga tampak dari denyut pinjaman di lembaga perbankan, misalnya Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Belakangan, kantor LPD lebih sibuk melayani nasabah yang meminjam uang untuk usaha penginapan atau warung makan. Pasalnya, jumlah nasabah (peminjam) terus mengalami peningkatan hingga lebih dari 50 %. Data ini dibenarkan oleh salah satu mantan pengawas LPD Desa Pekraman Sebunibus (sekaligus salah satu ownerBatan Sabo Cottage), Pande Bagus Gde Guna Sesana.

Sebelumnya, menurut Guna, jumlah peminjam biasanya sangat sedikit. Hampir tidak pernah mencapai target standar minimal, karena jumlah peminjam bisa dihitung dengan jari. Berbeda dengan sekarang, ketika bisnis penginapan ramai di wilayah Desa Pakraman Sebunibus, LPD menjadi ramai dikerumuni nasabah (peminjam). Mereka rela antri dan berdesak-desakan demi mendapatkan pinjaman.

Di samping LPD, titik perburuan pinjaman juga terjadi di BRI dan BPD yang ada di Nusa Penida. Kedua bank milik pemerintah ini menjadi ladang peminjaman dari para pebisnis lokal sebagai modal. Hiruk-pikuk nasabahnya pun meningkat tajam. Kondisi ini tentu sangat menarik jika dijadikan penelitian oleh calon-calon sarjana ekonomi.

Jika kita telesuri kalangan pebisnis lokal di Nusa Penida, mereka merupakan SDM lokal yang cukup andal. Kebanyakan berasal dari pelaku pariwisata yang pernah mengenyam asam garam pariwisata (guide, karyawan/ staf hotel, restoran, villa, bungalow, dsb.) baik di Bali daratan (lokal), nasional, hingga internasional (TKI-kapal pesiar). Sepak terjangnya dalam dunia pariwisata cukup mumpuni dijadikan modal dalam membangun usaha akomodasi di Nusa Penida. Sisanya, dari kalangan pebisnis tulen, guru, dosen, dokter, pejabat pemerintahan, sopir, tukang, petani, dan lain sebagainya.

Apa pun latar belakangnya, meningkatnya geliat bisnis penginapan dan denyut pinjaman di perbankan merupakan indikator bahwa pariwisata memberikan efek dan perspektif positif bagi masyarakat lokal. Beberapa efek dan perspektif yang dimaksud, antara lain pariwisata dapat menstimulus “spirit spekulan” kepada masyarakat lokal untuk berbisnis, menjadi ruang belajar berbisnis secara konkret, dan memacu warga lokal menjadi boss/ owner untuk menciptakan lapangan pekerjaan (tidak semata-mata menjadi karyawan/ tenaga kerja). Selain itu, pariwisata juga dipandang dapat meningkatkan ekonomi, kesejahteraan, dan menghilangkan stereotip terisolir bagi masyarakat lokal.

Dengan kata lain, maraknya bisnis akomodasi merupakan realisasi atas efek dan perspektif masyarakat lokal terhadap dunia pariwisata, yang melingkupinya. Respon ini patut kita acungi jempol. Karena, kita memang berharap peran pebisnis lokal terus meningkat. Kita berharap jiwa-jiwa spekulan dan keberaniannya terus bertumbuh, sehingga nanti muncul pebisnis-pebisnis baru lainnya.

Semakin banyak jumlah pebisnis lokal berperan aktif, semakin optimal masyarakat lokal menikmati kue pariwisata daerahnya. Di samping itu, masyarakat akan lebih leluasa bisa mengatur sosiokultural daerahnya. Yang tak kalah pentingnya pula ialah masyarakat lokal akan memiliki prestise sosial, karena derajat individu maupun kolektif masyarakat lokal dapat terangkat, sehingga tidak dipandang remeh oleh masyarakat luar.

Namun, bukan berarti kita anti dengan investor asing. Masyarakat Nusa Penida tentu membutuhkan perannya. Akan tetapi, alangkah bagusnya jika keberadaannya tidak terlalu mendominasi dan mendikte masyarakat lokal. Karena itulah, diperlukan pula dukungan dari pemerintah untuk terus menggenjot lahirnya pebisnis-pebisnis lokal. Misalnya, lewat perlindungan regulasi bisnis pro masyarakat lokal, dukungan dana (pinjaman lunak/ bunga ringan) dan pelatihan-pelatihan entrepreneur (wirausahawan) kepada masyarakat lokal.

Regulasi, support dana, dan pelatihan-pelatihan SDM lokal pasti akan menciptakan iklim bisnis yang menarik. Masyarakat lokal pasti akan semakin banyak tertarik untuk terjun ke dunia bisnis pariwisata. Cepat dan pasti, bisnis akomodasi akan berjamuran di Pulau Nusa Penida. Konsekuensinya, persaingan tentu akan menjadi semakin kompetitif.

Kompetisi yang ketat cenderung memunculkan iklim persaingan tidak sehat. Para owner biasanya berlomba-lomba menurunkan harga secara sepihak. Penurunan harga ini akan menguntungkan pihak tertentu dalam jangka pendek. Sementara, pihak lainnya akan mengalami gonjang-ganjing dan ujung-ujungnya bakal bangkrut. Konon, cerita (kasus) ini pernah melanda pariwisata di daerah Kintamani dan Candidasa.

Karena itu, penting para owner penginapan membentuk semacam organisasi yang dapat bertugas mengatur harga. Organisasi yang legitimate inilah yang tugasnya merumuskan, mengatur, dan mengontrol harga melalui regulasi yang ditetapkan. Jika dilanggar, maka owner tersebut akan dikenai sanksi sesuai regulasi yang disepakati.

Keberadaan organisasi ini tentu akan membuat denyut pembangunan akomodasi berdetak stabil, denyut cicilan stabil, dan denyut jantung pebisnis juga menjadi stabil.

____

Ketarangan Foto: Batan Sabo Cottage, milik warga lokal (Guna, Apel, Kobers, dan Supradnya)

  • Sumber: https://www.booking.com/hotel/id/batan-sabo-cottage.id.html

Tags: bisnisNusa PenidaPariwisata
Previous Post

Dari Pameran Lukisan “Sesananing Luh” – Kenyamanan, Kepasrahan dan Kekuatan Perempuan

Next Post

Orang Tua, Karir, dan Rahasia dalam Jarak

I Ketut Serawan

I Ketut Serawan

I Ketut Serawan, S.Pd. adalah guru bahasa dan sastra Indonesia di SMP Cipta Dharma Denpasar. Lahir pada tanggal 15 April 1979 di Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Pendidikan SD dan SMP di Nusa Penida., sedangkan SMA di Semarapura (SMAN 1 Semarapura, tamat tahun 1998). Kemudian, melanjutkan kuliah ke STIKP Singaraja jurusan Prodi Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah (selesai tahun 2003). Saat ini tinggal di Batubulan, Gianyar

Next Post
Orang Tua, Karir, dan Rahasia dalam Jarak

Orang Tua, Karir, dan Rahasia dalam Jarak

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

HP Android dan Antisipasi Malapetaka Moral di Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 21, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

DALAM beberapa tulisan yang pernah saya publikasikan, kurang lebih sepuluh tahun lalu saya sudah memperkirakan bahwa seketat dan setegas apa...

Read more

Mari Kita Jaga Nusantara Tenteram Kerta Raharja

by Ahmad Sihabudin
May 20, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

Lestari alamku, lestari desaku, Di mana Tuhanku menitipkan aku. Nyanyi bocah-bocah di kala purnama. Nyanyikan pujaan untuk nusa, Damai saudaraku,...

Read more

PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

by Putu Eka Guna Yasa
May 20, 2025
0
PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

MERESPON meluasnya cabang ormas nasional yang lekat dengan citra premanisme di Bali, ribuan pacalang (sering ditulis pecalang) berkumpul di kawasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno
Panggung

Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno

JIKA saja dicermati secara detail, Pesta Kesenian Bali (PKB) bukan hanya festival seni yang sama setiap tahunnya. Pesta seni ini...

by Nyoman Budarsana
May 22, 2025
Membaca Taiwan, Merenungi Indonesia
Tualang

Membaca Taiwan, Merenungi Indonesia

PERTENGAHAN April 2025 lalu untuk pertama kalinya saya mendarat di Formosa, nama lain dari Taiwan. Selasa (15/04/25), Bandara Taoyuan menyambut...

by Arif Wibowo
May 22, 2025
Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum
Pameran

Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum

DALAM rangka memperingati 109 tahun hari kelahiran almarhum perupa Arie Smit, digelar pameran murid-muridnya yang tergabung dalam penggayaan Young Artist....

by Nyoman Budarsana
May 21, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co