24 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pak Jenggot #Cerpen I Made Sanggra

I Putu SupartikabyI Putu Supartika
February 7, 2019
inCerpen
Pak Jenggot #Cerpen I Made Sanggra

Ilustrasi diolah dari Google

8
SHARES

Sebulan sekali ia pergi ke Gianyar, ke Kantor Pos mengambil uang pensiunan. Bulan lalu, tumben ia datang terlambat.

Biasanya pukul delapan pagi sudah sampai di Kantor Pos, namun saat itu, pukul sebelas baru sampai di Gianyar. Baru saja duduk, seorang pensiunan Serdadu NICA keluar dari Kantor Pos. Sesampainya di depan I Jenggot, itulah nama panggilannya, nama aslinya Wayan Buleng. Dan jika keadaannya seperti itu, pensiunan Serdadu NICA itu akan menjatuhkan uangnya di depan I Jenggot. Banyak orang yang membantu memungut dan mengembalikan pada pemiliknya.

“Bagaimana, apakah sudah pas uangnya Pak?” seseorang bertanya padanya.

“Ah, sudah! Dapat uang sedikit. Lima ratus ribu. Lumayan untuk beli sradele.” Ia menjawab dan terdengar agak sombong. Tok… tok… tok… bunyi sepatunya saat melangkah tanpa menoleh.

“Kenapa bengong Nggot?” tanya Ketut Kontok sambil mendorong tubuh I Jenggot yang mematung di sampingnya. I Jenggot terkejut dan berkata:

“Lihat itu Tut! Orang yang menjatuhkan uang tadi…” Belum usai berbicara, sudah dipotong Ketut Kontok.

“Siapa yang kamu bilang?”

“Ah, saya tidak suka menyebut nama penghianat bangsa!” kata I Jenggot ketus. Pelan-pelan, Ketut Kontok segera menyela perkataanya.

“Ah, jangan begitu Nggot! Jangan sebut-sebut hal itu lagi. Sekarang negara kita sudah merdeka.”

“Siapa bilang begitu? Apa dampaknya bila membicarakan hal itu? Apakah salah jika mengatakan yang sebenarnya, coba pikirkan!”

“Bicarakan yang lain saja Nggot!” kata Ketut Kontok.

“Saya Jengkel sekali Tut. Rasanya kotoran di perut naik ke otak. Orang yang menyiksa kita di penjara, karena kita berjuang untuk kemerdekaan, dan setelah merdeka, pensiunannya malah lebih besar dari kita, bagaimana ceritanya itu.” I Jenggot berkata dengan nada marah hingga alisnya berkerut, tatapannya tajam memandang Ketut Kontok.

Dulu, ketika mereka masih sama-sama berjuang, jika I Jenggot menunjukkan raut muka seperti itu, tak ada yang berani mendekat, maupun membantah. Jika ada yang membantah, kemungkinan ia akan ditembak. Bisa juga dipukul. Ia memang judes dan mudah tersinggung. Mungkin karena dirinya jadi algojo saat itu.

“Begini Nggot.”

“Begini bagaimana?”

“Begini, ……” I Ketut Kontok mulai berbicara pelan. “Gaji itu tergantung tinggi rendahnya pangkat. Orang yang menjatuhkan uang tadi itu, sudah jadi perwira, terang saja gajinya gede. Gaji Pensiunan kita tidak sesuai pangkat. Tak apa, toh pemerintah masih baik memberi kita gaji, daripada tidak sama sekali. Dulu sewaktu kita berjuang, tidak ada yang memikirkan gaji. Kita juga tak menuntut gaji. Kita berjuang karena memang ingin berjuang. Tidak ada yang meminta, tidak dipaksa. Bukan begitu, Nggot!”

 “Iya memang begitu.”

“Kalau begitu, sekarang apa lagi. Bukannya urusannya sudah selesai?”

“Dalam pikiranku belum selesai. Sulit menerima sesuatu yang aneh itu,” kata I Jenggot menggerutu.

“Pak  Jénggot……!” Petugas di Kantor  Pos  memanggilnya.  I Jénggot bangun mendekati tempat duduk petugas itu, menuju ke loket tempat pembagian uang. Setelah menerima uang, mereka pun pergi. I Jenggot berpisah dengan Ketut Kontok di jalan menuju ke rumah masing-masing.

Sesampainya di rumah, I Jenggot duduk merenung. Matanya menerawang jauh, memikirkan apa yang ditemuinya di Kantor Pos  Gianyar.  Dalam pikirannya masih terbayang wajah orang yang menjatuhkan uang di Kantor Pos tadi.

 “Ah, manusia tanpa air mata, telinganya budek, muka badak. Lebih laknat dari binatang.” I Jenggot menggerutu bagaikan beruk, wadah yang terbuat dari batok kelapa, yang dimasukkan ke dalam air.

 “Bli, mana daging babi guling Gianyar yang kau janjikan?” Istrinya menghampirinya, bertingkah manja. I Jenggot sedikit malu, ia lupa membelikan istrinya oleh-oleh. Biasanya, ketika gajian, ia selalu menyempatkan diri singgah ke Balé Banjar Teges membeli daging babi guling untuk oleh-oleh.

“Bu, jangan ganggu bli, pikiran bli sedang kalut. Kalau nanti pikiran bli sudah tenang, kita beli satu ekor. Nanti ibu bisa makan daging babi guling itu sepuasnya!” kata I Jenggot, sambil berlalu meninggalkan istrinya. Pikirannya masih kalut dan sedih. Duh, kasihan sekali Pak Jenggot.

Sukawati, 100794

Cerpen ini diterjemahkan oleh I Putu Supartika dari cerpen berbahasa Bali karya I Made Sanggra yang berjudul Pak Jenggot. Cerpen ini pernah dimuat di buku kumpulan cerpen berbahasa Bali I Made Sanggra berjudul Bir Bali.

Tags: Cerpen
Previous Post

Pendidikan Tanpa Teori – Ini Tentang Pendidikan Mencintai Lingkungan

Next Post

Riski Nanda Riwaldi: Merekam Gemerlap Imlek dan Lain-lain dalam Akhir Bahagia

I Putu Supartika

I Putu Supartika

Pengamat cewek teman dan peternak sapi ulung yang tidak bisa menyabit rumput. Belakangan nyambi menulis cerpen

Next Post
Riski Nanda Riwaldi: Merekam Gemerlap Imlek dan Lain-lain dalam Akhir Bahagia

Riski Nanda Riwaldi: Merekam Gemerlap Imlek dan Lain-lain dalam Akhir Bahagia

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sujiwo Tejo, Kim Nam Joon, dan Najwa Shihab: Siapa yang Didengar, Siapa yang Ditiru?

by Stebby Julionatan
May 23, 2025
0
Sujiwo Tejo, Kim Nam Joon, dan Najwa Shihab: Siapa yang Didengar, Siapa yang Ditiru?

DALAM dunia pendidikan, kemampuan berbicara bukan hanya tentang menyampaikan kata-kata, melainkan juga menyangkut kepercayaan diri, daya pikir kritis, dan keterampilan...

Read more

HP Android dan Antisipasi Malapetaka Moral di Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 21, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

DALAM beberapa tulisan yang pernah saya publikasikan, kurang lebih sepuluh tahun lalu saya sudah memperkirakan bahwa seketat dan setegas apa...

Read more

Mari Kita Jaga Nusantara Tenteram Kerta Raharja

by Ahmad Sihabudin
May 20, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

Lestari alamku, lestari desaku, Di mana Tuhanku menitipkan aku. Nyanyi bocah-bocah di kala purnama. Nyanyikan pujaan untuk nusa, Damai saudaraku,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja
Panggung

“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja

SIANG, Jumat, 23 Mei 2025, di Berutz Bar and Resto, Singaraja. Ada suara drum sedang dicoba untuk pentas pada malam...

by Sonhaji Abdullah
May 23, 2025
Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno
Panggung

Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno

JIKA saja dicermati secara detail, Pesta Kesenian Bali (PKB) bukan hanya festival seni yang sama setiap tahunnya. Pesta seni ini...

by Nyoman Budarsana
May 22, 2025
Membaca Taiwan, Merenungi Indonesia
Tualang

Membaca Taiwan, Merenungi Indonesia

PERTENGAHAN April 2025 lalu untuk pertama kalinya saya mendarat di Formosa, nama lain dari Taiwan. Selasa (15/04/25), Bandara Taoyuan menyambut...

by Arif Wibowo
May 22, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co