16 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Sindu Putra# Puisi-puisi dari Padangbai, Selat Lombok, Lembar

SinduputrabySinduputra
February 2, 2018
inPuisi

Foto: Mursal Buyung

29
SHARES

.
TELUK PADANG BAI

di bagian yang paling senyap
dari pulau yang tidak pernah gelap
sarkopagus tua itu terdampar
menjadikan aku tawan karang
membawa aku ke peluk paling terkutuk

karena peluk itu,teluk itu,ternyata
rumah pasir penyu batu paling lampau
dekat sekali dengan pelabuhan malam
dekat sekali dengan hutan bakau yang dibakar

dan selemparan batu apung
dari pelabuhan itu, dari hutan bakau itu
siang terbentang sepanjang 24 jam
malam membenam sedalam 24 jam
dan aku,dalam rentang hidupku
mesti terjaga juga24 jam
menjaga negeri yang lenyap
karena reklamasi tangan gelapku,
negeri dengan hujan asam
sepanjang tahun musim panasnya,

negeri yang tumbuh sungsang
karena upacara air mata,
negeri dengan kemarau basah
yang tak akan lagi aku temukan
dalam lukisan cat-air Redika,

negeri yang hanya akan abadi
dalam sajakku
sajak yang tidak kuasa aku tuliskan

2016

PADANGBAI
subuh, sebelum menyeberang ke Lombok

tuhan, buka mataku
agar dapat kulihat fajar untuk penghabisan
burung itu mati
penutur terakhir bahasa pagi itu punah
burung jalak putih tanpa tubuh itu mati
dengan membawa kata-kata
yang tertulis di cakrawala
puisi cahaya
setelah mencapai air,
tuhan,burung itu
akan jadi boneka karang
dengan perahu awan,
bertemu laut
di pangkal gunung diri,
yang menjulang dalam
karena batu-batu api yang dingin.
dan di tempat yang basah
redup yang menyeruak
di antara daun-daun tua berkarat
kapal-kapal ferry yang bersandar
dan membuang jangkar
barisan penumpang perantau,
kulihat diriku ke tengah lautan
yang diam abadi
waktu mengadiliku:
laut, aku jua perahumu.
lihat,
ikan-ikan kesayanganmu memberiku
sayap dan sirip cahaya.
burung-burung yang bukan hak milik
di sebuah negeri manapun.
membuatkan paruh waktu
aku belajar menyentuh air,
sebelum larut menjadi boneka garam
jika tubuhku perahu,
ombakmu menjagaku
arusmu jadi suar suara,
menunjukkan mata angin dan mata hari
tubuhmu ku arungi:mencari jejak air
memburu bunga air.
akulah kupu-kupu air
sayapku sepenggal merak,
tak tersisakan seekor ular pun
aku berharap menjelma kupu-kupu garam
mengarak patungku ke tengah balai kambang itu
di balai air ini,
ku hitung bayanganku terpantul di air,
terpental cahaya.

tuhan,buka mataku
agar dapat kulihat fajar
untuk pertama kali

2017

DI SELAT LOMBOK

di mana tubuhmu!
seekor lembu hitam
gajah dengan taring patah
atau singa bersayap

dituntun seekor anjing,
badan yang berburu bahagia
memasuki air petunjuk ruang
api petunjuk waktu,
angin petunjuk arah
dan garam yang terbentuk
dalam kebekuan.
menghampar pantai laki-laki,
dihias layang-layang betina
perahu-perahu ulan taga
pohon-pohon yang berdaun seribu tahun
pohon yang ditumbuhi
sarang burung berkicau
burung yang membuat sarang
dari bunga benalu
perempuan kupu-kupu
tubuh-tubuh payau,
budak benda-benda mati

terdengar suara wajah remang
mengenakan topeng-topeng pajegan
dan menarikannya
mengetukkan paku kayu
ke seluruh tuhuhku.siapa!
tanya tua dan abadi itu
aku ucapkan kembali
balian yang meramal wajah
dan membaca garis tangan masa depanmu
arjuna yang menunggu
dibungkam panah ekalawya
lelaki yang menakik lirik magik
dan mengadu ayam jantan
istri-istri yang berdandan dan
berangkat menjadi men brayut
mempelaiku,dimana tubuhmu!
aku peziarah marah,
mari menari dalam kabut debu
2017

SELAT LOMBOK, OKTOBER

100 mil laut dari Lembar
dalam ferry yang mengapung
perempuan dengan luka ketam
di punggung tangannya
menunjukkan arah padaku

disinilah mata air di tanam,
isaknya

setelah bunga karang
setelah api ombak
mata airlah yang sehangat subuh

di tempat basah ini,
mata air disembunyikan
kau dengar,
kupu-kupu hinggap di ujung wanginya
menunggu gerhana,
hingga cahaya merembes

di pusaran ini pun,
air mata tumpah
air mata gelap
menjadi laut

lalu aku, kau,
kupu-kupu dengan sayap terbakar
belalang padang pasir bawah laut
dan ikan-ikan sepanjang musim kawinnya
akan senantiasa menyeberangi puncaknya
yang paling dalam.yang paling terang

2017

JAM 12.10 WITA
dalam ferry di selat Lombok

aku tepekur
bulan tak lagi Oktober
satu pemukiman malam
di negeri maritim
asam oleh hujan Mataram
uap garam yang menghilir
dari sarang merpati , di awan pagi
dengan tanganku,
aku membentangkan
jembatan merang padi
dan hamparan padang lamun.
seorang pria berambut hitam
melempar koin
terbungkus kain putih dari kulit
pada kawanan lumba

pergilah!
dari Lembar–Padangbai
jaga anakku
yang akan melewati musim bunga
musim bunga api,
ke mana kupu-kupu kertas keemasan
teremas hawa panas.
terhempas dari tempat tinggal
berarsitektur rumah air,
dengan pohon terang di sekelilingnya
boneka api itu tak akan menjadi tua
dikenakannya setiap topeng
yang pernah dibuat manusia
namaku ditulisnya
dengan pensil lilin
boneka api itu menyala
dari tempatnya sembunyi
dikenakannya kelamin,
matanya buta,
telinganya tuli,
lidahnya bisu
dari tangannya
yang terbakar manganis, meteor jatuh

tubuh rahasia mengusirnya
mengirimnya
menggenangi laut
yang kehilangan hijaunya,
langit yang kehilangan birunya
bayang-bayang bunga daging yang layu
di punggung yang terpanggang

bulan sudah tak lagi Oktober
aku terbangun.
udara lembab
tanah kota-air ini pun lembab
sebutir aku lekatkan di dahi
di antara kedua alis
di antara kedua mata
lewat pemanenan hujan,
airbenda tertua dan terkeras
terbentuk dari cahaya dingin
yang dihambarkan
terkelupas di wajahku
hangus
boneka api itu pun padam.
hitam.jadi tanah

2017

DI ATAS FERRY PENYEBERANGAN
PELABUHAN LAUT LEMBAR-PADANGBAI

penyanyi gagu itu
tidak pernah dapat menyelesaikan
lagu yang dinyanyikannya
untukku

setiap tiba,di titik refrain
terdengar bunyi sirene dan pengumuman
dari kamar nakhoda
yang mengusirnya dari ruang penumpang

lelaki akil baliq itu
juga tidak pernah menyeberang
untuk menemani penumpang mabuk
yang memberinya sedekah
dengan menyanyikan tembang sumbang
yang tak pernah selesai dihapalnya
sampai not terakhir, satu knot pun
: “……….jembatan bunga ini
menghubungkan aku
pada pangkal gunung air
pada puncak lautan api
tempat paling hening
dalam gemuruh diriku……….”

2016

Tags: Puisi
Previous Post

Keragaman di Bali Itu Rahmat untuk Indonesia

Next Post

Hindu dan Politik: Filosofi, Substansi Masalah dan Penguatan Partisipasi

Sinduputra

Sinduputra

Penyair, dokter hewan. kelahiran Sanur, Bali. Buku puisinya, Dongeng Anjing Api, pemenang Khatulistiwa Literary Award 2009. Kini tinggal di Lombok, NTB

Next Post

Hindu dan Politik: Filosofi, Substansi Masalah dan Penguatan Partisipasi

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Narasi Naïve Visual’ Ni Komang Atmi Kristia Dewi

by Hartanto
May 16, 2025
0
‘Narasi Naïve Visual’ Ni Komang Atmi Kristia Dewi

KARYA instalasi Ni Komang Atmi Kristia Dewi yang bertajuk ; ‘Neomesolitikum’.  menggunakan beberapa bahan, seperti  gerabah, cermin, batu pantai, dan...

Read more

Suatu Kajian Sumber-Sumber PAD Menurut UU No. 1 Tahun 2022

by Suradi Al Karim
May 16, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

TULISAN ini akan menarasikan tentang pentingnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Karena  PAD adalah...

Read more

Sikut Awak : Mengukur Masa Depan Bali

by Mang Tri
May 16, 2025
0
Sikut Awak : Mengukur Masa Depan Bali

SORE itu beruntung hujan tidak turun seperti hari-hari sebelumnya. Krisna Satya atau yang kerap saya panggil Krisna sedang berada di...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar
Panggung

Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar

AMFLITEATER Mall Living World, Denpasar, ramai dipenuhi pengunjung. Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 17.40, Tempat duduk amfliteater yang bertingkat itu...

by Hizkia Adi Wicaksnono
May 16, 2025
Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa 
Kuliner

Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa

ADA beberapa buah tangan yang bisa kalian bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Singaraja Bali. Salah satunya adalah...

by I Gede Teddy Setiadi
May 16, 2025
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co