12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Jika Pernah “Nunu Urutan” Jelang Sekolah, Masa Kecil Anda Sederhana dan Bahagia

Nyoman BudarsanabyNyoman Budarsana
February 2, 2018
inOpini

Foto: koleksi penulis

214
SHARES

PERNAH nunu urutan setiap pagi menjelang sekolah, pada masa-masa usai libur Hari Raya Galungan dan Kuningan? Jika pernah, masa kecil Anda dipastikan sederhana namun bahagia.

Nunu urutan adalah kegiatan memanggang urutan (sosis babi khas Bali) di atas bara di lubang tungku dapur (bungut paon) ketika si ibu sedang menanak nasi. Potongan urutan yang kecil-kecil, biasanya sepanjang 1-2 centi meter, ditusuk dengan lidi, lalu dipanggang.

Dari urutan itu akan menyembul lelehan minyak dengan aroma menggiurkan. Jika minyaknya agak melimpah, urutan itu dipukul-pukulkan ke gundukan nasi dingin (nasi sisa kemarin) yang sudah siap di atas piring seng. Minyaknya akan melumuri butiran nasi.

Jika tak sabar, nasi yang berisi lumuran minyak itu sudah bisa disantap sambil menunggu urutan yang dipanggang benar-benar matang. Jika sabar, tunggu urutan sampai matang. Dan proses itu tak membutuhkan waktu lama.

Saya dan orang-orang desa yang masuk SD sekitar tahun 1970-an hingga 1980-an, tentu masih bisa merasakan sensasi nunu urutan pada awal-awal masa sekolah setelah libur selama dua minggu pada Hari Galungan dan Kuningan.

Kenapa urutan bisa bertahan sampai Kuningan usai dan siswa sudah masuk sekolah? Urutan zaman dulu memang beda. Dulu, urutan dibuat dengan proses yang cukup serius.

Bahan urutan itu adalah daging dan usus babi. Bumbunya base genep (bumbu lengkap) yang benar-benar lengkap dengan takaran yang cukup banyak. Bumbu biasanya terdiri dari bawang merah, bawang putih, ketumbar, jinten, kencur, lombok kecil, garam, terasi, merica, kunir, jahe, dan laos, serta beberapa jenis rempah-rempah lain yang sesuai.

Bumbu lengkap selengkap-lengkapnya, ditambah garam yang agak berlebihan, dipercaya sebagai bahan pengawet yang sangat ampuh, sehingga urutan itu bisa bertahan lama. Rempah-rempah ini juga berfungsi sebagai penghambat atau pencegah berkembangbiaknya bakteri. Selain itu, tentu saja bumbu rempah memberi cita rasa yang unik dan khas.

Cara membuatnya, semua bumbu dicincang halus. Usus babi dibersihkan berkali-kali. Sementara daging dipotong dengan ukuran tertentu sehingga dapat dimasukkan ke dalam usus. Setelah selesai, urutan itu dijemur. Biasanya dijemur dengan dililitkan pada tangkai buah kelapa dan bisa diletakkan di kelakat (sejenis anyaman bambu) kemudian digantung pada matahari yang terik.

Artinya, urutan itu memang tidak langsung dimakan pada saat penampahan atau pada Hari Galungan. Urutan memang dibuat sebagai tabungan, dan disantap ketika menu lain seperti lawar, pesan, babi genyol dan babi kecap, sudah benar-benar habis.

Selain dikeringkan dengan dijemur di bawah terik matahari, urutan biasanya ditaruh di atas lengatan di atas tungku dapur. Sehingga setiap hari sesungguhnya urutan itu sudah mendapatkan hawa panas yang menyembur dari tungku pada saat memasak.

Urutan itulah yang dipotong-potong setiap pagi, lalu dipanggang, untuk sarapan sebelum masuk sekolah. Orang tua juga melakukannya ritual itu sebelum pergi ke sawah. Menurut cerita sejumlah orang tua di daerah Tabanan, urutan sepanjang satu meter, kadang-kadang bisa bertahan hingga lebih dari sebulan setelah Galungan.

Selain rempah-rempahnya dengan takaran yang agak berlebihan, rasa enak dari urutan zaman dulu juga enaknya amat berbeda. Dulu daging babi lebih kenyal, rasanya lebih gurih dan tak bikin bosan. Mungkin karena babi zaman dulu juga berbeda dengan babi zaman sekarang. Dulu, babi makan dagdag, wot dan gedebong, kini babi makan konsentrat. Dulu, babinya asli bali, kini babinya babi dari ras yang berbeda.

Secara umum, makanan khas Bali ini memang tergolong menu yang super enak. Dan keberadaannya kini tak melulu dikaitkan dengan Hari Raya Galungan. Kini pada hari-hari biasa atau pesta-pesta pernikan urutan seakan menjadi menu andalan.

Kelezatannya sangat menggoda, tak hanya enak dirasakan masyarakat Bali, tetapi juga disukai oleh turis mancanegara. Karena itu,urutanjuga dijual secara bebas di berbagai warung nasi, dari yang di pinggir jalan hingga restoran mewah. Saat itu, penyajiannya dibuat sama dengan yang disajikan pada saat upacara keagamaan. Harganya cukup tinggi, namun banyak juga yang membelinya. (T)

 

Tags: gaya hiduphari raya galungankuliner
Previous Post

Pose Penguasa Bali Tempo Doeloe: “Injak Anak Buah” – Kini Langsung “Sepak Rakyat”?

Next Post

Proses Kreatif Kurnia Effendi 2# Curah Kisah

Nyoman Budarsana

Nyoman Budarsana

Editor/wartawan tatkala.co

Next Post

Proses Kreatif Kurnia Effendi 2# Curah Kisah

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more

Pulau dan Kepulauan di Nusantara: Nama, Identitas, dan Pengakuan

by Ahmad Sihabudin
May 12, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

“siapa yang mampu memberi nama,dialah yang menguasai, karena nama adalah identitas,dan sekaligus sebuah harapan.”(Michel Foucoult) WAWASAN Nusantara sebagai filosofi kesatuan...

Read more

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co