LEGENDA HARIMAU JAWA
aum harimau jawa
hanya tinggal gema di dinding-dinding gua
merobek kesunyian belantara sampai ke riuh kota
tinggal gema memantul-mantul di seluruh suasana
tak sirna-sirna
dan jejak-jejak kaki
terukir dari bayangan lobang-lobang daun
yang tergantung menunggu gugur
tak ada lagi
warna lorengnya tersisa hanya di kanvas para pelukis
di foto daur ulang para fotografer
di sajak-sajak para penyair
di makalah-makalah para peneliti
di angan-angan kaum ilmuwan
dan di jalan setapak menuju hutan:
harimau jawa muncul di tengah halusinasi para perambah hutan
menjelma menjadi legenda sepanjang masa
sampai ke dalam mimpi anak cucu turunan ke 7
tak ada lagi
harimau jawa
di alam nyata
:tinggal cerita
hanya cerita
hanya cerita
Kaliwungu, 10 April 2023
*)Harimau jawa terakhir kali diidentifikasi berada di Taman Nasional Meru Betiri. TN Meru Betiri adalah sebuah Taman Nasional yang berada di provinsi Jawa Timur. Dalam pembagian administratif TN Meru Betiri masuk wilayah Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi. TN Meru Betiri sementara ini diyakini sebagai tempat terakhir ditemukannya harimau jawa sebelum akhirnya dinyatakan punah.
SEPOTONG PESAN (BUAT HARIMAU JAWA PENGHABISAN)
harimau jawa
jika kau masih ada
jangan tunjukkan dirimu
bahkan pada rumput, semak dan ranting-ranting hutan
jangan sampai siapapun dan apapun tahu keberadaanmu
walau itu burung atau kupu-kupu atau jin
lebih-lebih manusia
(kecuali tuhan dan para malaikat)
jika kau masih, wahai hewan mengagumkan
larilah sejauh kau mampu, larilah dari keramaian
dan bersembunyilah
bersembunyilah serapi mungkin
dari pandangan apapun
(kecuali tuhan dan para malaikat)
bersembunyilah, o hewan bermantel indah
carilah gua tergelap dan terdalam
bersembunyilah kau di sudutnya
bersama keluargamu yang tersisa
(jika memang masih ada)
dan tidurlah layaknya ashabul kahfi
bersembunyilah kau, harimau jawa
dan tidurlah layaknya ashabul kahfi
walau tak ada anjing menjagamu
tidurlah dan jangan bangun
jangan bangun-bangun
walau mimpi tak pernah hadir dalam tidurmu
atau hanya mimpi buruk yang mengejar-ngejar jiwamu
seperti ketika kau di alam bebas
tetaplah tidur
walau mimpi buruk mengejar-ngejar dirimu
mimpi itu tak akan membunuhmu
atau kalau kau terbunuh juga di dalam mimpi
itu akan lebih baik
karena kau hanya mati di alam mimpi
jadi kau bisa terus tidur sampai berabad-abad kemudian
layaknya ashabul kahfi
tidur beratus-ratus tahun
sampai tuhan membangunkanmu
ratusan tahun yang akan datang
mungkin di masa itu dunia sudah lebih baik
mungkin manusia bisa lebih beradab terhadap apapun
jadi kelak kau bisa hidup dengan tenang dan aman
bebas berkeliaran di manapun
seperti kucing-kucing kecil kerabatmu
berkeliaran di mana saja tanpa rasa takut akan dibunuh
Kaliwungu, 11 April 2023 . 2
KEPADA PEMBURU JEJAK HARIMAU JAWA
- kepada: Didik Raharyono
yakinkah kau jika harimau jawa masih ada?
percayakah kau jika sang legenda itu belum habis?
tak lelah kau jelajah seluruh hutan pulau jawa
hingga kau kenal tiap sudutnya
seperti kau kenal halaman rumahmu sendiri
kau kenal tiap rasa udara
yang menghadirkan hujan atau sekedar embun
dari usapan angin di kulitmu
kau tahu siapa yang menjejak di tanah-tanah yang kau lewati
dengan melihat goresan yang membekas di tiap benda
kau tahu apa yang melintas di pucuk pepohonan
atau bergelayutan di cabang-cabang rimba
hanya melihat dahan-dahan yang bergoyang
kau bisa bedakan tiap suara yang menggema di tengah sepi hutan
atau di riuhnya gemerisik dedaunan dan hembusan angin
dengan sebelah pendengaranmu
kau mengerti semua kehadiran tiap langkah di hutan
di tanah, di batang-batang, di cabang, di ranting dan dedaunan
di semak, di rumputan dan timbunan humus dan akar-akar
dan di seluruh isi hutan
tapi aum kucing besar itu
tak pernah melintas meski hanya gemanya di pendengaranmu
kehadiran sosoknya hanya kau terima
dari kabar burung-burung yang terbang para perambah hutan
yang tiap kau tiba di tempat konon si loreng muncul
yang kau lihat hanya bayang-bayang matahari
yang hampir tenggelam menembus rimbun pepohonan
“tapi banyak kemungkinan berawal dari tidak mungkin,” ujarmu
dan terus melangkah
menembus rimbun hutan-hutan pulau jawa yang semakin habis
dengan gairah, tanpa merasa lelah
tanpa sedikitpun kehilangan harapan
apalagi putus asa
(semoga bagi banyak orang sudah tidak mungkin
benar-benar jadi mungkin pada dirimu
semoga)
Kaliwungu, 13 April 2023
*)= Profil FB Didik Raharyono
DI MERU BETIRI HARIMAU JAWA TERAKHIR MATI
dalam dongeng harimau adalah raja
berkuasa di seluruh hutan belantara
(hanya di hutan)
loreng bulunya adalah mahkota
taring dan cakar senjatanya
bayangan tubuhnya adalah bala tentara
kelebat bayangannya yang lewat
ditakuti seluruh penghuni hutan belantara
:tapi tidak manusia
di bumi manusia raja sesungguhnya
dengan mahkota di kepala
dengan senjata dan bala tentara
manusia berkuasa di alam semesta
tapi manusia tak suka tinggal di hutan, apalagi belantara
ditebangnya hutan dijadikan tempat hidupnya
juga menghabisi penghuninya
menghindar dari manusia harimau jawa jauh masuk ke dalam rimba
dari waktu ke waktu mempertahankan hidupnya
tak ingin mati
(tapi harimau mana bisa melawan manusia?)
tinggal di hutan yang semakin habis
harimau masih diburu
di meru betiri harimau yang tersisa mempertahankan hidupnya
tinggal 1 atau 2
bersembunyi siang malam
sampai akhirnya tak lagi tersisa
entah kapan harimau jawa terakhir menghembuskan napasnya
tak ada yang bisa menemukan
jejak, bangkai, juga kuburnya
tak ada yang bisa menemukan
apalagi suara mengaumnya
bertahun-tahun sudah berlalu
tanda-tanda sang raja hutan masih
sama sekali tak ada
hanya kabar keberadaannya yang terdengar
simpang siur tanpa bisa dipercaya kebenarannya
yang pasti
harimau jawa kini tinggal legenda
Kumendung, 14 Januari 2025
TAK ADA HUTAN UNTUK HARIMAU DI PULAU JAWA
hutan tempat harimau di pulau jawa
tinggal sepelemparan batu
tak bisa untuk menyembunyikan loreng kulitnya
tak cukup untuk tempat berburu
hutan-hutan di jawa telah berganti
menjadi hutan konsumsi, kebun dan ladang dan bangunan
menjadi hutan kota, hutan industri, hutan rekreasi
kebun karet, kebun pinus
kebun kopi, kebun kakao, kebun sengon
hutan-hutan di pulau jawa telah berubah
menjadi hutan pabrik-pabrik kayu
hutan para wisatawan, hutan penjelajah alam
kebun penyadap karet
penyadap pinus, penyadap gula
ladang petani tebu, petani jagung dan singkong
menjadi hutan-hutan gedung dan beton
hanya sisa sepelemparan batu
itupun tak lepas dari tangan-tangan perambah hutan
hutan tempat harimau di jawa
hanya sisa sepelemparan batu
suara aum harimau
akan menembus dinding-dinding kamar
penghuni kampung dan kota tepi hutan
menciptakan ketakutan dan ancaman
runcing kuku-taring harimau
tak kan sanggup menandingi tajamnya pisau manusia
loreng kulitnya tak kebal mesiu senjata
mengaum di hutan yang sisa
adalah kematian
hutan tempat harimau di jawa
hanya sisa sepelemparan batu
hewan yang tinggal di dalamnya hanya tikus, ular dan serangga
dan mungkin monyet ekor panjang
tak ada lagi hewan buruan
dan harimau di hutan jawa akhirnya mati kelaparan
atau mati bunuh diri karena merambah pemukiman
tak ada lagi hutan tempat harimau di pulau jawa
jika masih ada harimau di pulau jawa ingin hidup
ia harus tinggal di kandang kebun binatang
di penangkaran para pelindung hewan
di balik pagar taman rekreasi
atau berlatih bersama badut-badut
menjadi pemain sirkus
Kumendung, 16 April 2023
HARIMAU JAWA YANG TERSISA TELAH JADI PATUNG
syahdan, suatu ketika dulu
tatkala orang-orang sibuk mencari harimau
yang tersisa di hutan-hutan di pulau jawa
musim diam-diam menyembunyikan
harimau-harimau yang tersisa itu
mula-mula diperamnya aum harimau di tengah-tengah hutan
diperam di bawah rerumputan dan guguran daun-daun
di dasar-dasar humus
digantungnya di pucuk-pucuk daun, di ujung ranting tertinggi
lalu kuku-kuku dan taring runcingnya
diselipkan di balik kulit-kulit kayu
(yang dulu sering dicakar-cakar untuk tempat mengasah)
ditancapkan di dasar pokok-pokok pohon
dikuburnya di tanah-tanah basah, di rawa-rawa
disembunyikan di sudut-sudut tak terlihat di seluruh hutan
tinggal sosok tubuhnya
dibiarkan terbujur kaku menjadi patung-patung:
menjadi patung kayu, patung batu, patung besi dan plastik
dan kain dan macam-macam benda
loreng kulitnya dibiarkan memudar terbawa angin
kini kita bisa temukan sosok harimau
yang menjadi patung-patung itu
terpajang di sudut-sudut halaman, di tepi-tepi jalan
kadang menghias ruang-ruang rumah kita
tapi loreng kulitnya yang memudar
diganti aneka macam cat
tapi sosok yang menjadi patung-patung itu
tak pernah bisa mengaum lagi
aumannya yang disembunyikan musim
hanya menggema di tengah kesunyian hutan
tanpa seorangpun yang bisa mendengar
(kecuali penghuni rimba)
hanya sorot matanya terlihat marah
memandang pada setiap yang lewat
seolah ingin meloncat menerkam
tapi sama sekali tak bisa bergerak
karena sosok-sosok harimau itu benar-benar telah kaku
sekaku patung
Kumendung, Februari 2024
SAMPAI KAPAN HARIMAU JAWA HIDUP (DALAM BERITA/CERITA)?
di bali
tak ada lagi harimau yang harus dibunuh
setelah betina terakhir ditembak mati
sang pejantan sendiri di tengah hutan sepi
tanpa mengaum bersembunyi ketakutan sampai mati
–tak ada lagi harimau di pulau itu
sampai kini–
beda di pulau jawa:
harimau jawa hidup dalam berita dan cerita
tak sirna-sirna
meski yang sisa hanya kulit berbulu
jadi pajangan dinding rumah pemburu
(sisa-sisa kebanggaan masa lalu)
juga gigi dan taring runcing menyeringai
tergantung
jadi kenangan kebanggaan masa silam
tapi bayangannya senantiasa berkelebat setiap saat
serasa nyata
tak sirna-sirna
bayangan harimau jawa juga berkelebat
dalam benak banyak orang
menghias mimpi-mimpi setiap hari
serasa berkeliaran di alam liar
meninggalkan bau dan bayangan tak pudar-pudar
“bahkan bulu-bulunya tersangkut di pagar,” ujarmu
(tanpa tahu kapan bulu-bulu itu tercabut dari kulitnya)
lalu dimana jejak cakarnya tertinggal?
bayangan harimau jawa berkelebat tak pudar-pudar
menghiasi mimpi banyak orang
siang malam
(entah sampai kapan harimau jawa hidup
dalam berita dan cerita
sampai semua percaya
sesungguhnya di alam nyata benar-benar telah sirna)
Kumendung, 24 April 2024
DI MERU BETIRI HARIMAU JAWA TERAKHIR MATI
dalam dongeng harimau adalah raja
berkuasa di seluruh hutan belantara
(hanya di hutan)
loreng bulunya adalah mahkota
taring dan cakar senjatanya
bayangan tubuhnya adalah bala tentara
kelebat bayangannya yang lewat
ditakuti seluruh penghuni hutan belantara
:tapi tidak manusia
di bumi manusia raja sesungguhnya
dengan mahkota di kepala
dengan senjata dan bala tentara
manusia berkuasa di alam semesta
tapi manusia tak suka tinggal di hutan, apalagi belantara
ditebangnya hutan dijadikan tempat hidupnya
juga menghabisi penghuninya
menghindar dari manusia harimau jawa jauh masuk ke dalam rimba
dari waktu ke waktu mempertahankan hidupnya
tak ingin mati
(tapi harimau mana bisa melawan manusia?)
tinggal di hutan yang semakin habis
harimau masih diburu
di meru betiri harimau yang tersisa mempertahankan hidupnya
tinggal 1 atau 2
bersembunyi siang malam
sampai akhirnya tak lagi tersisa
entah kapan harimau terakhir menghembuskan napasnya
tak ada yang bisa menemukan
jejak, bangkai, juga kuburnya
tak ada yang bisa menemukan
apalagi suara mengaumnya
bertahun-tahun sudah berlalu
tanda-tanda sang raja hutan masih
sama sekali tak ada
hanya kabar keberadaannya yang terdengar
simpang siur tanpa bisa dipercaya kebenarannya
yang pasti
harimau jawa kini tinggal legenda
Kumendung, 14 Januari 2025
HARIMAU JAWA TELAH LENYAP
harimau jawa telah lenyap ditelan senyap
penampakan terakhir dan jejak tersisa
ditanda para pecinta dan pelindung satwa langka
tapi hingga kini
tak satupun sosok hewan itu tertangkap mata
kabar-kabar kemunculan harimau jawa
di antero belantara pulau jawa
hanya isapan jempol dan kabar angin belaka
harimau jawa telah lenyap ditelan senyap
betapa menyedihkan suatu yang mati
sama sekali habis tanpa pengganti
kita yang hari ini masih berdiri
tak lagi tahu sosok nyata yang telah sirna itu
bagaimana meyakinkan generasi cicit kita kelak percaya
harimau pernah ada dan berkeliaran di hutan pulau jawa?
harimau jawa telah lenyap ditelan senyap
mimpi menghidupkan kembali makhluk mati
dari sehelai bulu atau sepotong tulang
baru kita kuasai dalam cerita-cerita fiksi
di dunia nyata
kita masih menunggu kemurahan tuhan
membagikan ilmu
hingga kemampuan manusia setara malaikat
harimau jawa telah lenyap ditelan senyap
seberapapun banyak kau teteskan air mata
seberapapun besar penyesalan kau curahkan
tak bisa menggantikan
kehadiran hewan yang punah itu di dunia
tak ada apapun bisa menggantikan keberadaannya
tidak juga cerita-cerita di berbagai macam media
harimau jawa telah lenyap ditelan senyap
esok jangan ada lagi hewan yang punah, generasi yang sirna
jaga semua yang hidup
berkembang beranak-pinak
jangan sampai tajam pedang dan panasnya mesiumu
malah melemparnya keluar dunia lain
Kumendung, 29 Februari 2024
- Catatan: Empat puisi pertama sudah pernah disiarkan di tatkala.co sebelumnya. Puisi itu dimuat kembali dalam rangka memudahkan pembaca untuk menemukan keterhubungan puisi satu dengan puisi lainnya
Penulis: Gimien Artekjursi
Editor: Adnyana Ole
[][] Klik untuk BACA puisi-puisi lain