DI DESA PANCASARI, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, terdapat sebuah lapangan golf yang dikenal dengan nama Bali Handara. Di sana, sejak Senin (7/8/2023) pagi kemarin, tampak terlihat lebih ramai. Para caddy wara-wiri dengan buggy atau mobil golf. Mereka tampak sibuk mengantarkan dan menjemput pemain golf yang bermain.
Sementara caddy sibuk mengantar dan menjemput, para pemain terlihat antusias dan cukup siap. Hal tersebut dapat dilihat dari peralatan serta pakaian yang digunakan. Mereka menggunakan stik golf sama baiknya dengan koki memegang spatula. Dilihat cara memegang dan memukul bola golf, jelas mereka bukan amatiran, meski bukan atlet profesional. Namun siapa sangka, pukulan hebat itu milik seorang petani.
Ternyata, pemain di lapangan golf tersebut adalah para petani di Desa Pancasari. Para petani tersebut mengikuti turnamen Happy Golf. Turnamen ini digelar dengan peserta para petani dan buruh di sekitar Desa Pancasari.
“Hampir 90 persen penduduk kami adalah petani. Aktivitasnya memang berkebun. Ada petani bunga, sayur-mayur, strawberry dan peternak,” terang Kepala Desa Pancasari, Wayan Komiarsa.
Meskipun menyandang profesi sebagai petani, tetapi olahraga yang ditekuni tidak main-main. Bagi para petani yang ikut dalam turnamen tersebut, bermain golf bukanlah hal yang mustahil. Kendati permainan ini dicap sebagai olahraga mahal, namun petani Pancasari sebagian besar menekuni olahraga ini.
“Kalau dibilang mahal ya memang mahal. Dari peralatan, biaya lapangan, dan biaya kursusnya. Tapi saat ini cap petani kan sudah tidak seperti dulu. Petani sudah berubah menjadi pertanian modern dan tidak menutup kemungkinan dapat terlibat dalam olahraga elit,” tambahnya.
Menjadi seorang petani tidak mesti berkutat dengan kebun. Dan memegang stik golf tentu berbeda dengan memegang cangkul. Tetapi, hebatnya, para petani Pancasari bisa memposisikan diri. Saat berada di lapangan golf, nyaris tak ada yang mengira kalau mereka adalah seorang petani.
Komang Sunada, 52, salah satu petani yang hobi main golf, mengaku sudah main golf sejak dari usia 18 tahun. Dia adalah seorang petani strawberry di Dusun Lalanglinggah, Desa Pancasari. Setiap hari dia bercengkrama dengan pohon strawberry lengkap dengan alat perawatan tanaman tersebut. “Saya berkebun dari pagi hingga siang sekitar pukul 11.00 wita,” ujarnya.
Pada pukul 13.00 wita, Sunada mulai bersiap menuju lapangan golf Bali Handara. Di sanalah dia bermain hingga sore hari. Pukul 18.00 wita atau 19.00 wita Sunada usai bermain. Dia kembali ke rumah dan menyiapkan diri untuk esok hari kembali bertani.
“Setiap hari saya di kebun. Setiap jam 1 siang di hari Senin saya rutin main. Disinilah (Bali Handara) tempatnya. Main bersama komunitas Happy Golf. Anggotanya memang para petani dan buruh di desa Pancasari,” terangnya.
Sunada pun mengaku peralatan yang dimilikinya masih standar. Peralatan golf seperti stik ia beli sendiri seharga Rp 7 juta. Sementara seragamnya satu set hampir Rp 1 juta. Menurutnya, perlengkapan juga sangat mempengaruhi permainan. Semakin mahal alat, maka permainan semakin bagus.
“Kalau saya belum sanggup membeli yang lebih. Maklum kan saya petani. Mungkin nanti ketika hasil panen banyak, ada rejeki lebih, bisa beli yang lebih bagus,” ujarnya.
Sunada tak dapat disebut sebagai pemain pemula. Sejak usia belia hingga kini berusia 52 tahun, dia tetap bermain. Ia juga sudah pernah bermain di beberapa lapangan golf di Bali. Seperti di Pecatu, Pandawa, Bali Golf.
“Setiap tahun kami bisa main keluar. Tapi melalui arisan. Per bulannya Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu. Sehingga selama setahun kedepan, kami punya modal untuk berangkat,” tambahnya.
Selain para petani, turnamen golf ini juga diikuti oleh anak-anak yang masuk dalam kategori junior. Turnamen ini juga sebagai salah satu wadah untuk menggali bibit pemain golf.
“Yang anak-anak juga merupakan anak petani. Kami harap melalui ini muncul bibit-bibit atlet golf. Sehingga bisa dilanjutkan ke turnamen yang lebih tinggi, misalnya Pra PON sampai PON atau ke tingkat internasional,” ungkap Ketua Panitia Turnamen Happy Golf, Ketut Leon.[T][Jas/*]