5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Membaca Gajah Mada di Sekitar Hari Kemerdekaan | Rembug Sastra Sarasastra Yayasan Janahita Mandala Ubud

tatkalabytatkala
August 17, 2021
inPertanian
Membaca Gajah Mada di Sekitar Hari Kemerdekaan | Rembug Sastra Sarasastra Yayasan Janahita Mandala Ubud

Prof Wirawan, Prof Suarka dan Sindhu Gitananda.

Dari sisi politik ketatanegaraan Gajah Mada berhasil menyatukan wilayah-wilayah di Nusantara, sedangkan dari sisi budaya polkitik keagamaan telah berhasil menanamkan keyakinan agama Hindu-Budha sebagaimana disebut Mpu Tantular yang menyebutkan bhineka tunggal ika, Siwa lan Budha.

Itu kata guru besar Universitas Udayana, Prof. Dr. A.A. Bagus Wirawan, S.U.,  saat bicara dalam acara Rembug Sastra Sarasastra yang diinisiasi Yayasan Janahita Mandala Ubud di Museum Puri Lukisan, Ubud, Gianyar, Bali, Sabtu sore, 14 Agustus 2021.

Tema rembug sastra itu “Amukti Palapa: Meneladani Kepemimpinan Gajah Mada dalam Laku Sejarah dan Sastra”. Tema itu diambil sekaligus sebagai perayaan bulan kemerdekaan pada Agustus 2021. Sebab, bagaiman pun mata rantai sejarah Nusantara tidak bisa dipisahkan dengan sosok Mahapatih Gajah Mada.

Selain menampilkan pembicara Prof Wirawan, diskusi itu juga menampilkan Prof. Dr. Drs. I Nyoman Suarka, M.Hum., yang juga guru besar di Unud. Diskusi yang dipandu akademisi Unhi Denpasar, W.A. Sindhu Gitananda.

Nilai-nilai Ideal Seorang Pemimpin

Prof Wirawan mengatakan Gajah Mada adalah tokoh sentral dalam sejarah Kerajaan Majapahit, utamanya di masa-masa keemasannya. Gajah Mada telah mewujudkan sumpahnya “Amukti Palapa” untuk menyatukan daerah-daerah di seluruh Nusantara dengan pusat kekuasaan di Wilwatikta Majapahit.

Wirawan menyebut bahwa dalam proses menjadikan Majapahit sebagai negara yang besar, dari sisi budaya politik ketatanageraan Gajah Mada telah menanamkan nilai-nilai ideal bagi seorang pemimpin ketika ia memerintah. Nilai-nilai itu tidak lain adalah Asta Brata, delapan nasihat yang dinyatakan Sri Rama dalam epos Ramayana yang menvcerminkan sifat-sifat dari delapan dewa.

“Gajah Mada telah membentuk hubungan politik ketatanegaraan pusat-daerah berbasis kebudyaaan, yakni seni, sastra dan agama. Harta kekayaan budaya Jawa Majapahit banyak diwariskan kepada Raja Adipati Dalem Ketut Ngulesir, utamanya warisan nilai-nilai Hinduisme yang menjadi keyakinan kerajaan di Bali,” katanya,

Ia menjelaskan, meskipun tidak sepenuhnya bercorak Bali, Hindu Budha adalah corak agama kerajaan Majapahit. Akan tetapi, saat ini telah dilestarikan dan diwariskan menjadi Hindu Bali (Siwa Budha Bhujangga) Gelgel.

“Penyatuannya dalam bentuk pemujaan yang menyatukan catur warga di Pura Dasar Bhwana. Ini seyogyanya dapat dicatat dalam sejarah Gelgel, tempat dibangunnya keraton Swecapura sebagai pusat kekuasaan dan ibukota kerajaan Hindu, sedangkan Pura Dasar Bhuwana sebagai pusat pemujaan kerajaan Hindu. Kerajaan Hindu Bali Gelgel adalah satu-satunya kerajaan bercorak Hindu pewaris Hindu Budha Jawa Majapahit di Nusantara ketika proses gelombang Islamisasi terjadi,” tambahnya.

Teguh Mengabdi pada Negara

Prof Suarka kemudian membicarakan Gajah Mada dari perspektif sastra, dengan berpijak pada Kakawin Gajah Mada.  Menurut dia, ketokohan Gajah Mada merupakan tokoh berkarakter bulat. Gajah Mada jaya secara lahiriah sebagai pencetus gagasan cemerlang yang dapat mengantarkan kejayaan Majapahit.

“Gajah Mada jaya dalam pemikiran berkat rasa bakti, kesetiaan, dan ketaatannya pada pengabdian serta jaya batin berkat pendalamannya terhadap wejangan guru serta ajaran agama sebagai persiapan mencapai moksa,” katanya.

Selain sebagai tokoh yang jaya, nilai-nilai lain yang juga dapat diteladani dari karakter Gajah Mada adalah sosoknya yang semangat akan janjinya, berbakti, mengabdi pada negara, berkeyakinan, patuh, teguh, dan setia. Karakter inilah yang melahirkan Gajah Mada sebagai pemimpin yang bijaksana, tegas, cerdas, teguh iman, berwibawa, dan pantang menyerah. Nilai-nilai ini, kata Suarka, penting diteladani generasi Indonesia saat ini, utamanya bagi para pemimpin.

“Kakawin Gajah Mada selesai ditulis pada tanggal 10 November 1958, pemilihan tanggal ini mungkin memiliki maksud tertentu. Kita ketahui bahwa 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan, sehingga ada kemungkinan Ida Cokorda Ngurah sebagai pengarang Kakawin Gajah Mada bermaksud memberikan penghargaan kepada tokoh Gajah Mada sebagai Pahlawan Nusantara melalui karya kakawinnya,” kata Suarka.

Dari sisi teksnya, ahli sastra Jawa Kuno ini mengatakan Kakawin Gajah Mada sebagai kakawin yang unik. Kakawin yang merupakan buah karya Ida Cokorda Ngurah ini menjadi satu-satunya kakawin yang ia temui memuja Brahma (Bhatara Datre) sebagai pusat orientasi pemujaan sang pengarang. Selama ini, para rakawi penggubah kakawin umunya akan memposisikan entitas Dewa Wisnu, Dewa Siwa, Dewa Budha, Dewa Smara, maupun Dewi Saraswati atau Wagiswari sebagai pusat orientasi pemujaan.

“Tampaknya alasan yang melatarbelakangi pujangga Kakawin Gajah Mada memuja kebesaran Dewa Brahma, dengan tujuan mendapat restu dan sekaligus terhindar dari segala kutukan Dewa Brahma, apalagi yang ingin dikisahkan adalah kisah putra Brahma, yakni Gajah Mada ini,” kata Prof Suarka. [T][*/JPD]

Tags: Gajah MadaRembug SastrasastraUbudYayasan Janahita Mandala Ubud
Previous Post

Dialektika Kebangsaan dan Asal Usul Nama Indonesia

Next Post

Penanganan Pandemi Covid-19: Pelajaran Dari Masa Lalu Untuk Buleleng dan Bali

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Penanganan Pandemi Covid-19: Pelajaran Dari Masa Lalu Untuk Buleleng dan Bali

Penanganan Pandemi Covid-19: Pelajaran Dari Masa Lalu Untuk Buleleng dan Bali

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025

MATAHARI menggantung tenang di langit Ubud ketika jarum jam perlahan menyentuh angka 12.30. Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, Rumah...

by Dede Putra Wiguna
June 4, 2025
Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng
Kuliner

Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng

SORE menjelang malam di Pasar Senggol, di Pelabuhan Tua Buleleng, selalu tercium satu aroma khas yang menguar: adonan tipis berbahan...

by Putu Gangga Pradipta
June 4, 2025
Film “Story” dan “AI’r”: Tekhnologi dan Lain-lain | Catatan dari Layar Kolektif Bali Utara
Panggung

Film “Story” dan “AI’r”: Tekhnologi dan Lain-lain | Catatan dari Layar Kolektif Bali Utara

ADA enam flm pendek produksi devisi film Mahima Institute Indonesia (Komunitas Mahima) diputar di Kedai Kopi Dekakiang dengan tema “BERTUMBUH”,...

by Sonhaji Abdullah
June 4, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co