BULELENG | TATKALA.CO — Hari itu kawasan sungai Tukad Yeh Leh, Desa Dapdap Putih, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, tampak jauh lebih bersih dari biasanya. Sampah seperti daun, ranting, plastik, dan sebagainya dikumpulkan lalu dibakar. Tak hanya kawasan sungai, kawasan pura, jalan-jalan desa, dan sebagainya, juga tampak lebih asri, bersih, dan terawat.
Sungai, pura, dan jalan-jalan desa tersebut dibersihkan oleh masyarakat, bendesa adat, pekaseh LPM, pemuda, dan segenap tokoh Desa Dapdap secara swadaya sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Pasca pergantian nama desa dari Tista menjadi Dapdab Putih, November 2022 lalu, segenap tokoh, perangkat desa dan masyarakat kini sedang gencar-gencarnya mengangkat potensi desa tersebut.
Salah satu upaya yang dilakukan, selain menumbuhkan kesadaran untuk menjaga dan mencintai lingkungan, Desa Dapdap juga mengadakan banyak kegiatan dalam menyambut Hari Kemerdekaan Hut ke-78 RI.
Komponen masyarakat Desa Dapdap Putih lakukan bersih-bersih di Tukad Yeh Leh / Foto: Ist
Kegiatan seperti perlombaan, jalan santai, parade, karate inkai, senam kader posyandu, futsal, catur, bulu tangkis, tarik tambang, sampai lomba layang-layang, semarak meramaikan desa yang berada di kawasan dataran tinggi beriklim sejuk itu. Kegiatan swadaya tersebut dimulai 6 hingga 8 Agustus 2023.
Kepala Desa Dapdap Putih I Gede Marjaya saat dikonfirmasi Rabu (9/8/2023) mengungkapkan, dalam rangka menyemarakkan Hari Kemerdekaan ke-78 RI, berbagai lomba melibatkan warga masyarakat. “Ada lomba karaoke, ada lomba tarik tambang, balap karung, jalan santai, senam, hingga bersih-bersih lingkungan,” kata Marjaya.
Marjaya menambahkan, semua peserta adalah warga Desa Dapdap. Secara intern dia sangat senang karena semangat dan suka cita warga sangat luar biasa dalam mengikuti kegiatan. Salah satu tujuan tersebut, selain untuk menyemarakkan HUT Kemerdekaan, juga sekaligus memupuk semangat kebersamaan di tingkat desa.
Menurut Marjaya, kegiatan memperingati Hari Kemerdekaan seperti ini—khususnya di tingkat desa—baru pertama kali dilaksanakan. “ Momen seperti ini patut dijaga, kita maknai dalam upaya menjaga dan menjalin semangat gotong royong, dalam kebersamaan,” tandasnya.
Sekadar informasi, seperti diberitakan sebelumnya, penggantian nama desa berpenduduk 4.640 jiwa dan dikenal sebagai penghasil kopi dan salak gula ini, dilakukan berdasarkan surat keputusan Menteri Dalam Negeri No. 100.116117 Tahun 2022, tertanggal 9 November 2022.[T][Jas/*]