16 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Arca Siwa Mahadewa di Bali pada Masa Lalu

IKS Wira DarmabyIKS Wira Darma
January 12, 2021
inEsai
Arca Siwa Mahadewa di Bali pada Masa Lalu

Kebudayaan masyarakat masa lampau merupakan catatan sejarah yang sangat penting dan berharga. Kebudayaan tersebut dapat menjadi pedoman atau pegangan hidup bagi masyarakat masa kini dan masa yang akan datang, sehingga perlu untuk tetap mempelajari dan mewariskannya.

Salah satu kebudayaan tersebut ialah seni patung. Istilah patung dalam ilmu kepurbakalaan (arkeologi) disebut arca. Arca dalam Bahasa Sansekerta disebut bera, vigraha, atau vimba, yang berarti perwujudan dewa. Orang-orang India kemudian menggunakan istilah tanu dan rupa untuk arca guna mendekati rasa ke-Tuhanan. Arca bukan hanya merupakan sebuah karya seni semata, namun arca memiliki peranan yang penting dalam kegiatan peribadatan dan diikat oleh sejumlah ketentuan- ketentuan.

Siwa adalah salah satu tokoh dewata dalam hinduisme, sebagai dewa trimurti bersama-sama dengan Brahma dan Wisnu. Diantara ketiga dewa ini, Siwa berkedudukan paling tinggi. Kedudukan superior, yang dimiliki Siwa diuraikan dalam filsafat Saiwa-Siddhanta. Ajaran pokok filsafat Saiwa-Siddhanta adalah bahwa Siwa merupakan realitas tertinggi. Keberadaan jiwa atau roh pribadi adalah inti sari yang sama dengan Siwa, tetapi tidak identik.

Secara umum Siwa digambarkan bermahkota jatamakuta dengan hiasan ardhacandrakapala, merepresentasikan bahwa Siwa sebagai dewa penguasa dunia (Jagatnata), bertanggung jawab pada kehidupan sekaligus kematian dunia ini. Dilihat dari susunan bentuknya hiasan tersebut merupakan gabungan bulan sabit (ardhacandra) dengan tengkorak (kapala). Bulan sabit adalah simbol kehidupan atau mulainya kehidupan. Bulan sabit muncul setelah bulan mati dan setelah lima belas hari menjadi paripurna (bulan penuh) dan kembali mati (setelah purnama).

Dengan simbol ardhacandra, Siwa bertanggung jawab pada keberlangsungan hidup dunia ini. Ia yang menghidupkan, ia juga yang melenyapkan (menjadikan tiada). Kematian disimbolkan dengan hiasan kapala (tengkorak). Ciri-ciri badaniah lainnya, Siwa memiliki mata ketiga terdapat pada dahi dan membawa atribut aksamala, trisula, camara, kalasa, dan lain-lain.

Lalu sebenarnya seperti apa patung/arca dewa Siwa ini diwujudkan berdasarkan arca-arca kuno yang pernah ditemukan di Bali?  Arca-arca dewa Siwa kuno ini dapat kita lihat satu di Pura Putra Bhatara Desa/Pura Desa Alit, Bedulu-Gianyar dan yang lain di Pura Pingit Melamba, Bunutin-Kintamani.

Arca Siwa di Pura Desa Alit digambarkan dengan sikap duduk ardhaparyangka (kaki kiri bersila dan kaki kanan ditekuk ke bawah) di atas padma, menggunakan jatamakuta (rambut yang dibentuk sebagai mahkota) berhiaskan ardhacandrakapala, bertangan empat (tangan kiri belakang memegang camara, tangan kanan dan kiri depan di lutut, namun telapak tangan telah patah, tangan kanan belakang memegang aksamala, tangan kanan depan di atas paha, tetapi bagian telapak patah), menggunakan kalung, upavita, gelang tangan dan kaki.

Dipandang dari gaya, arca tersebut berbentuk proporsional, muka menunjukkan ekspresi kedewataan (divine expresion), dan lemah lembut. Arca ini tergolong tipe dari abad VIII-IX Masehi. Adapun ciri-ciri dari arca periode tersebut antara lain lemah lembut, kegemuk-gemukan, bersikap tenang, mata setengah terbuka mengarah ke ujung hidung.

Figure 1 Arca Siwa Mahadewa di Pura Desa Alit, Bedulu-Gianyar

Sementara itu, arca Siwa di Pura Pingit Melamba yang digambarkan duduk bersila di atas asana padma ganda memiliki ciri-ciri kedewataan yang sama, bertangan empat masing-masing membawa atribut tangan kanan belakang membawa aksamala, dan tangan kiri belakang membawa kamandalu yang bertangkai dengan posisi jari manis dan kelingking menekannya. Tangan depan dalam sikap yogamudra, yaitu tangan kanan di atas tangan kiri, namun gaya seni yang ditampilkan agak kekaku-kakuan (istilah teknis yang sering digunakan untuk identifikasi gaya seni arca di Indonesia). Gaya seni seperti ini muncul pada abad X-XI Masehi.

Figure 2 Arca Siwa Mahadewa di Pura Pingit Melamba, Bunutin-Kintamani

Sumber Rujukan

  • Redig, I Wayan. 2012. “Mukhalingga in Pagending Temple, Pejeng Village, Gianyar- Bali (From the Point of View of Upanisad) dalam Recent Studies in Indonesian Archaeology. Editor: Edy Sedyawati and I Wayan Ardika. Delhi: B.R. Publishing Corporation.
  • Srijaya, I Wayan, dkk. 2019. “ Ikonografi Hindu Abad VIII-XIV di Kabupaten Gianyar, Bangli, Dan Buleleng: Analisis Bentuk, Fungsi, Dan Makna. Laporan Penelitian. Denpasar: Balai Arkeologi Bali.
Previous Post

“Mulat Sarira” || Introspeksi Diri di Hari Sivaratri

Next Post

Kisah Romantis Pernikahan Virtual Gung De & Miradini Via Aplikasi Zoom Tokyo-Bali

IKS Wira Darma

IKS Wira Darma

Lahir di Selat Tengah, Ds Selat, Susut-Bangli 19 Juni 1995. Memiliki latar belakang pendidikan Arkeologi di Universitas Udayana, tamat tahun 2019. Saat ini mencoba menjadi penulis dan peneliti.

Next Post
Kisah Romantis Pernikahan Virtual Gung De & Miradini Via Aplikasi Zoom Tokyo-Bali

Kisah Romantis Pernikahan Virtual Gung De & Miradini Via Aplikasi Zoom Tokyo-Bali

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Han Kang dan Kolase Enigmatik Novel Vegetarian

by Lintang Pramudia Swara
June 16, 2025
0
Han Kang dan Kolase Enigmatik Novel Vegetarian

BEGITU enigmatik dan diabolis, saya rasa Han Kang memberi tawaran segar di kancah sastra dunia. Sejak diumumkan sebagai pemenang Nobel...

Read more

Niskala Pancasila dan Tugas Besar Pendidikan: Menyemai Indonesia Raya dari Dalam Diri

by Dewa Rhadea
June 16, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

PERINGATAN Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni bukan sekadar momen seremonial. Ia adalah ajakan reflektif—untuk menengok ke dalam, menyatukan kembali...

Read more

Drama Gong

by I Wayan Dibia
June 16, 2025
0
Drama Gong

SEJAK pertengahan tahun 1960 kreativitas para seniman Bali telah melahirkan dua jenis seni drama. Salah satu seni drama yang dilahirkan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan 

Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan

June 16, 2025
Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

June 15, 2025
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Tidak Ada Petruk dalam Drama Gong Lawas Banyuning Singaraja di Pesta Kesenian Bali 2025
Khas

Tidak Ada Petruk dalam Drama Gong Lawas Banyuning Singaraja di Pesta Kesenian Bali 2025

TIDAK ada Petruk dalam Drama Gong Banyuning, Singaraja, yang bakal pentas di Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025. Tentu saja. Yang...

by Komang Puja Savitri
June 16, 2025
Yan Mintaraga, Seniman Pinggir Taman Kota Singaraja
Persona

Yan Mintaraga, Seniman Pinggir Taman Kota Singaraja

SETIAP Minggu pagi, Taman Kota Singaraja menjelma menjadi panggung kecil bagi berbagai aktivitas. Ada anak-anak berlarian, ibu-ibu berbincang sambil menemani...

by Arix Wahyudhi Jana Putra
June 16, 2025
Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja
Panggung

Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja

DI acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” itu, Rizki Pratama tampaknya energik ketika tampil sebagai opening di Café Halaman Belakang...

by Sonhaji Abdullah
June 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

June 15, 2025
Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

June 15, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [19]: Mandi Kembang Malam Selasa Kliwon

June 12, 2025
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co