24 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Api Cinta di Dasar Hati || Prihal Cinta Sejati dalam Sastra Bali

IG Mardi YasabyIG Mardi Yasa
January 4, 2021
inEsai
Api Cinta di Dasar Hati || Prihal Cinta Sejati dalam Sastra Bali

Ilustrasi foto by Deuh Rendra Home Production

Dulu, ketika belum ditemukan handphone, apalagi WhatsApp, Facebook dan sejenisnya, para remaja, teruna-teruni, atau ABG, menggunakan berbagai cara dan metode tradisional, termasuk menghitung hari-hari baik, misalnya berdasarkan pawukon untuk mencari jodoh dan cinta sejati.

Cara dan metode kuno semacam itu mungkin ditertawai oleh kaum milenial zaman sekarang. “Sibuk-sibuk menghitung hari baik, buka lontar, buka kalender bali, buka cakepan, kapan dapat jodohnya?”

Namun, zaman sekarang, dengan teknologi informasi serba canggih, serba cepat, yang konon bisa dengan gampang dan cepat menebar rayuan kepada lawan jenis, ternyata banyak juga belum mendapatkan jodoh dan cinta sejati? Dengan merayu lewat media sosial, bisa saja dengan mudah dapat pacar, tapi pacar yang dengan mantap bisa diajak langsung ke pelaminan sepertinya banyak yang masih susah menentukannya.

Cinta dalam ranah Sastra Bali terdapat istilah agni tresna maring tungtungin ati. Artinya, api cinta yang berada di dasar hati. Artinya lagi, bahwa cinta sejati datang dari hati yang paling dalam, yang berguna untuk saling melengkapi di antara kekosongan atau kekurangan.

Dalam isitilah Bali, tresna sering diibaratkan sebagai tunjung yang baru mekar yang dapat menampakkan dirinya seindah bunga-bunga lain sehingga elok untuk dipandang,

Karya Sastra Bali banyak memuat adanya suatu hubungan percintaan yang erat dan benar untuk diterapkan dalam mencari pasangan. Dulu, ketika orang mencari bunga hati (pacar), biasa menggunakan dauh dan dewasa ayu untuk pergi menemui bahkan mengajak sang pacar jalan-jalan.

Mencari dauh (waktu yang tepat) diberlakukan pada segala kehidupan, termasuk juga pacaran, karena setiap pejalan memerlukan waktu dan hari yang baik. Karena hari dan waktu itu bisa silih berganti dan bisa berubah-ubah sesuai dengan tempat dan keadaan.

Waktu di Bali  memiliki istilah panca dauh yaitu: kerta, pati, ketara, peta, sunia. Yang mana kelimanya tersebut dapat berlaku dan berubah sesuai dengan harinya, sifatnya tentaif. Cara mencari panca dauh, menggunakan urip panca wara+sapta wara. Menghitung itu dapat kita praktekkan di rumah dan dihitung sebelum bepergian agar apa yang menjadi tujuan dan pokok utama bisa didapatkan.

Selain menghitung dauh/waktu, kita perlu adanya menghitung petemon/pertemuan karena dengan menghitung patemon/pertemuan kita jadi tahu bahwa apa yang akan kita temui dalam menjalankan suatu hubungan cinta.

Cara menghitungnya pun hampir sama dengan menghitung panca dauh yaitu panca wara+sapta wara (purusa)+ panca wara+ sapta wara (pradana) dibagi empat. Dengan mengetahui jumlah tersebut, maka kita dapat menyesuaikan agar apa yang menjadi tujuan dan visi, dapat tercapai walaupun tidak serta merta, tetapi minimal 50% dapat tercapai.

Setelah kita tahu cara tersebut ada juga orang-orang zaman dulu dalam mencari bunga hatinya yaitu dengan menggunakan surat untuk mengutarakan isi hatinya. Sebagai mana diungkapkan dalam Geguritan Sucita:

Inggih beli sang bagus, naweg titiyang matur sisip, sangkan titiang mapet surat, kadine katur ring beli, tan lyan abayadana, miwah kasadun ngawinin.

Itu diterakan saat Subudi menitipkan surat kepada Sucita seperti apa yang diutarakan atau diucapkan oleh Subudi kepada Sucita mengenai bahaya keuangan atau arta dan bertemu dalam perkawinan.

Jadi, zaman dulu menggunakan surat untuk mencari si bungan hati untuk menyampaikan isi hatinya agar tidak ada lagi rasa canggung dalam hati.

Menyikapi hal tersebut, dalam surat biasanya menggunakan majaes alegori yang artinya menggunakan kata kiasan dalam menulis surat atau dalam mengungkapkan rasa cintanya kepada seseorang. Dimana fungsi dari majes tersebut adalah menarik hati atau perhatian agar apa yang diutarakan dapat di terima dengan baik.

Begitu juga dalam karya Sastra Bali banyak menggunakan kata kiasan dalam menulis karya sastra. Misalnya dalam Gaguritan Sucita diungkapkan bahwa, Sucita akan menghaturkan angrek bulan kepada Subudi yang berbau sangat harum sama seperti bau kayu cendana.

Kata-kata itu maksudnya: untuk menarik perhatian Subudi agar mau menerima Sucita sebagai pendamping hidupnya dan menjalankan kehidupannya sehari-hari, maka Sucita memberikan bunga angrek bulan kepada Subudi.

Selain itu, ada juga pasangan menggunakan kata-kata yang sangat romantis dalam mengungkapkan isi hatinya misalnya: muan adi né merawat-rawat di hatin bli né sekadi sunaran bulan né ri kala purnama sané sida nerangin pejalan bli né. Artinya: wajah anda terbayang-bayang dalam hati seperti cahaya bulan purnama yang mampu memberikan cahaya ketika saya melakukan perjalanan.

Melihat dari kutipan tersebut bahwa pengungkapan isi hati di Bali tidak hanya menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, akan tetapi menggunakan Bahasa Bali pun bisa mengungkapkan isi hati dengan menggunakan kata-kata kiasan agar menarik seseorang untuk bisa diajak mendampingi hidup.

Namun seiring perkembangan zaman para generasi muda dalam mengutarakan isi hatinya kebanyakan menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Tentu saja hal itu  tidak salah. Tapi untuk mendapatkan spirit yang berbeda, sesekali mungkin perlu digunakan Bahasa Bali dalam mengungkapkan isi hati kepada lawan jenis atau pasangan. Karena dalam Bahasa Bali banyak kata-kata yang bisa mewakilkan atau yang bisa dipakai dalam mengungkapkan isi hati.

Inilah tugas terpenting bagi para generasi muda untuk melestarikan bahasa, sastra, dan aksara Bali di tengan arus perubahan zaman globalisasi. Karena bahasa, sastra, dan aksara Bali banyak menyimpan makna yang mendalam sesuai dengan kebutuhan dan keperluan dari apa yang kita inginkan.[T]

_______________

Keterangan Foto:

  • HAPPY WEDDING @dewatu_canggih23& @tasihlesmana
  • @deuhrendra_fotowedding
  • Deuh Rendra Home Production
  • Jln Gempol Gang Damarwulan no 15 Banyuning Tengah Singaraja Bali
  • Fb : Deuh Rendra
  • Wa : 081934365171
Previous Post

Pikiran, Kunci Sehat di Tahun 2021

Next Post

Indah Pertiwi dan Thaly Titi Kasih, Juara Baca Puisi Bali di Gianyar

IG Mardi Yasa

IG Mardi Yasa

Lahir dan besar dan tinggal di Bukit Tunggal, sekarang sedang menempuh pendidikan.

Next Post
Indah Pertiwi dan Thaly Titi Kasih, Juara Baca Puisi Bali di Gianyar

Indah Pertiwi dan Thaly Titi Kasih, Juara Baca Puisi Bali di Gianyar

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Storynomics Tourism”: Tutur Cerita dalam Wisata

by Chusmeru
May 24, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

BANYAK pertimbangan wisatawan berkunjung ke satu destinasi wisata. Selain potensi alam dan budayanya, daya tarik destinasi wisata terletak pada kelengkapan...

Read more

Sujiwo Tejo, Kim Nam Joon, dan Najwa Shihab: Siapa yang Didengar, Siapa yang Ditiru?

by Stebby Julionatan
May 23, 2025
0
Sujiwo Tejo, Kim Nam Joon, dan Najwa Shihab: Siapa yang Didengar, Siapa yang Ditiru?

DALAM dunia pendidikan, kemampuan berbicara bukan hanya tentang menyampaikan kata-kata, melainkan juga menyangkut kepercayaan diri, daya pikir kritis, dan keterampilan...

Read more

HP Android dan Antisipasi Malapetaka Moral di Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 21, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

DALAM beberapa tulisan yang pernah saya publikasikan, kurang lebih sepuluh tahun lalu saya sudah memperkirakan bahwa seketat dan setegas apa...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja
Panggung

“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja

SIANG, Jumat, 23 Mei 2025, di Berutz Bar and Resto, Singaraja. Ada suara drum sedang dicoba untuk pentas pada malam...

by Sonhaji Abdullah
May 23, 2025
Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno
Panggung

Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno

JIKA saja dicermati secara detail, Pesta Kesenian Bali (PKB) bukan hanya festival seni yang sama setiap tahunnya. Pesta seni ini...

by Nyoman Budarsana
May 22, 2025
Membaca Taiwan, Merenungi Indonesia
Tualang

Membaca Taiwan, Merenungi Indonesia

PERTENGAHAN April 2025 lalu untuk pertama kalinya saya mendarat di Formosa, nama lain dari Taiwan. Selasa (15/04/25), Bandara Taoyuan menyambut...

by Arif Wibowo
May 22, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co