Perempuan Bercahaya Rembulan | Cerpen IBW Widiasa Keniten
PUTU Sunari duduk mematung. Ia memandang sekitar lapangan Ida Dewa Gung Jambe. Satu per satu seakan-akan bercerita padanya bahwa tanah ini berkubang darah. Darah memerah yang bersuara, ”Puputaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan!” Ia mengucek-ngucek mata. Darahnya mendidih sepertinya ia membaui amis di sekitar itu. Ia cari-cari bau itu di sudut-sudut lapangan. Tak ada yang ia lihat. Putu Sunari menenangkan … Continue reading Perempuan Bercahaya Rembulan | Cerpen IBW Widiasa Keniten
Copy and paste this URL into your WordPress site to embed
Copy and paste this code into your site to embed