Mengenang 13 Tahun Tragedi Sebelas (4): I Nyoman Sulatra, Menggantung Nyawa pada Dingklik Reong

PUKUL 24.00 wita adalah waktu bagi malam mencapai paripurna. Waktu yang membuat I Nyoman Sulatra tak kuasa menahan kantuk. Di kepalanya, hanya ingin tidur meskipun sebentar. Karena itu, ia memilih duduk paling depan, jauh dari suara mesin, lalu bersender pada bagian lambung kiri sampan yang ditumpanginya. Sampan melaju. Sesekali berguncang. Membuat tubuh Sulatra sedikit oleng. … Continue reading Mengenang 13 Tahun Tragedi Sebelas (4): I Nyoman Sulatra, Menggantung Nyawa pada Dingklik Reong