Black Rain in My Eyes (2023): “Kebohongan” Seorang Penyair kepada Putrinya yang Buta

PUISI-PUISI itu tidak romantis sebagaimana puisi Nizar Qabbani. Tapi lebih kepada ironi yang dibalut optimisme dan ketegaran yang naif dan fana. “Kita selalu bahagia… suara ledakan adalah suka cita. Itu adalah suara pesta pernikahan…” begitu kurang-lebih penggalan syair dalam bahasa Arab-Suriah yang dibacakan seorang ayah kepada keempat putrinya yang buta di antara reruntuhan, suara ledakan, … Continue reading Black Rain in My Eyes (2023): “Kebohongan” Seorang Penyair kepada Putrinya yang Buta