PANGGUNG gelap. Hanya menyisakan sorot bundar di layar dengan siluet seorang perempuan yang sedang membaca puisi berjudul Jalan Subak yang Menanjak (1997) karya Made Adnyana Ole. Suara perempuan itu patah oleh denging pengeras suara yang barangkali tak diatur dengan baik. Sedangkan di sisi panggung lainnya suara-suara gamelan khas pedesaan mengiringi beberapa orang yang mengayunkan buyung … Continue reading “Prakretaning Dharma Pemaculan”, Potret Ritual dan Problematika Pertanian Bali: Sebuah Pembacaan yang Belum Usai
Copy and paste this URL into your WordPress site to embed
Copy and paste this code into your site to embed