Tabuhan 4/4 Luh: Narasi Perlawanan dari Dua Naskah tentang Perempuan

SEORANG presentator mempersilakan penonton untuk merapat mendekati lantai pertunjukan, sangat dekat, nyaris tanpa sekat. Ia menyapa semuanya dengan basa-basi dan beberapa informasi. Tak cukup hanya meminta penonton duduk manis menikmati pertunjukan, presentator itu pula meminta penonton turut serta, melibatkan diri, membaca naskah yang akan dibacakan oleh para pemain—ia menyebutnya rekan-rekan saya. Saat presentator panjang-lebar menjelaskan … Continue reading Tabuhan 4/4 Luh: Narasi Perlawanan dari Dua Naskah tentang Perempuan