Pedih Padi dan Tuhan Yang ‘Mabuk’ [Untuk Bapak dan Ibu]

*** Berhenti jadi petani, Pak! Kita harus berhenti jadi petani! Begitu kata saya kepada Bapak dan Ibu suatu sore. Bapak kaget. Ibu terperanjat. Adik-adik diam mengerutkan dahi. Meski begitu, saya tahu mereka setuju. Tidak ada untungnya. Menjadi petani di jaman sekarang harus siap dengan segala macam bentuk kejutan-kejutan yang tidak terprediksi. Misalkan persoalan biaya yang … Continue reading Pedih Padi dan Tuhan Yang ‘Mabuk’ [Untuk Bapak dan Ibu]