Kota Bandit | Cerpen Daviatul Umam

MALAM sudah suntuk ketika Yuyud dan Eeng kembali ke markas di waktu yang hampir bersamaan. Di masing tangan keduanya tergenggam sebilah parang berlumur darah. Sejumlah orang di ruang markas menatapnya takjub. Satu di antara mereka lantas bertepuk tangan dengan mode lambat, pertanda kagum dan bangga atas keberhasilan calon anak buahnya. Pria itu bernama Fahri, ketua … Continue reading Kota Bandit | Cerpen Daviatul Umam