Ramuan Sirih-Pinang Dalang Putu Ardiyasa dalam Fragmentari “Ngerajasinga”

GONG kebyar belum dimainkan, tapi panggung sudah menyala. Di belakang panggung, Putu Ardiyasa menyandarkan tubuhnya di tembok, di sebuah sudut agak gelap, dekat dengan ruang rias penari. Mulutnya tak henti-henti mengunyah sesuatu. “Ini ramuan sirih-pinang, dipadu dengan gambir dan pamor. Ini khusus dibuat ibu saya,” ujarnya. Sembari tetap mengunyah, ia mengeluarkan sebuah kotak dari kantongnya. … Continue reading Ramuan Sirih-Pinang Dalang Putu Ardiyasa dalam Fragmentari “Ngerajasinga”