Semarut | Cerpen Pilar Titiwangsa

SEORANG LAKI-LAKI bertampang mesum bicara komat-kamit di layar kaca. Omongannya panjang dan sembari sesekali melirik kamera, ia tampak berusaha terlihat menyesal. Aku dan Risjad menontonnya dengan tidak serius-serius amat. Alasannya dua : setiap kata yang keluar dari mulut si pria kelihatan dibuat-buat dan eskpresi penyesalannya justru lebih mirip seseorang yang menahan buang air besar. Ia … Continue reading Semarut | Cerpen Pilar Titiwangsa