Lagi-lagi, Ketut Putrayasa Menebar Satir Modern, Kini Lewat “The Golden Toilet in Winter’’

Kita bisa melihatnya sebagai hal yang wajar. Bisa juga sebagai sesuatu yang absurd. Toilet dicat warna emas. Ada karpet merah. Tumpukan es balok. Benar-benar es. Dan seseorang menggotong toilet emas itu, melintasi jalan berkarpet merah, tertatih dan ngos-ngosan. Ini titah. Seseorang itu, dengan tenaga besarnya, berjuang sekuat-kuatnya untuk bisa meletakkan toilet pada tumpukan balok es. … Continue reading Lagi-lagi, Ketut Putrayasa Menebar Satir Modern, Kini Lewat “The Golden Toilet in Winter’’