Puisi-puisi Pranita Dewi # Benteng, Episode, Chaplin

BENTENG Mayat yang tertidur itu kaku. Tak terkubur tak berumur. Ia telah mengenal kekalahan dengan nafsi, dan tahu pasti, ia akan segera dihukum mati Tetapi ia tetap tatap berdiri Wahai! Nikmatilah wajahku yang segar ini Datanglah kalian para serdadu negeri dan tembaklah aku dengan nyeri, katanya, sebelum senapan menembus dahinya Memang ia pernah mendengar sebelumnya … Continue reading Puisi-puisi Pranita Dewi # Benteng, Episode, Chaplin