Cita-cita Toya Bungkah, Cita-cita Kebudayaan Bangsa Indonesia
Tahun 1938, Sutan Takdir Alisyahbana (STA) mengunjungi Kintamani untuk pertamakalinya ditemani sastrawan Panji Tisna. Rupanya mereka mengunjungi Toya Bungkah (kadang ditulis Toyabungkah), yang ketika itu masih perladangan dengan topografi tanah yang landai di kaki gugusan perbukitan Kintamani. Posisinya berhadapan-hadapan dengan desa Trunyan yang mempunyai tradisi “merawat mayat” berusia 10 abad di seberang Danau Batur. Di … Continue reading Cita-cita Toya Bungkah, Cita-cita Kebudayaan Bangsa Indonesia
Copy and paste this URL into your WordPress site to embed
Copy and paste this code into your site to embed