Persembahan Perempuan di Altar Perang Puputan Klungkung

“Ketika puputan selesai, penelitian dilakukan pada [jenazah] orang-orang yang gugur. Maka di antara korban terdapat putra raja yang berusia dua belas tahun, adalah satu-satu[nya] (putra mahkota pewaris tahta). Ia tergeletak di tengah-tengah (serakan mayat) dan sejumlah banyak wanita-wanita. Apakah ia ingin memperlihatkan bahwa adat Bali yang suci dan luhur lebih tinggi dari kehidupan?” Itulah petikan … Continue reading Persembahan Perempuan di Altar Perang Puputan Klungkung