Puisi-puisi Leya Kuan | Pernah Aku Menjadi Remaja
Sayang Saja Sayangnya karena belum punya kertas halus ijazah,Pernah kita tutup mata bersama—kita berangan,Katanya ingin, katanya hendak, katanya sesudah,Coba bayangkan suatu sore dan suatu pernikahan,Airmata, bunga melati, kita, hujan perlahan nan indah,Akankah kita diri bersama di sana atau duduk terpisah? Sayangnya kucucikan jaket hitam milikku,Gosokkan lengan dan buangkan kekurangannya,Bahkan setitik noda atau busuknya bau,Kutahu apa … Continue reading Puisi-puisi Leya Kuan | Pernah Aku Menjadi Remaja
Copy and paste this URL into your WordPress site to embed
Copy and paste this code into your site to embed