Tanah Kuburan Bapak | Cerpen Jaswanto

BEJO baru saja tiba sesaat setelah Kasdi mengumpat dan menyumpahserapahi anjing gudis yang hampir menerkam kakinya. Pemuda itu kagum melihat cara lelaki paruh baya itu menghindar dari gigi ganas penuh kuman itu. Anjing itu cepat, tapi Pak Di Kopok [tuli]—begitu ia akrab dipanggil, meski sebenarnya ia hanya setengah tuli—tentu lebih cepat. Melihat caranya menghindar, rumor … Continue reading Tanah Kuburan Bapak | Cerpen Jaswanto