“Bali Sing Ngelah Mémé Bapa”[4]: Pemimpin dan Kaum Intelektual

ARTIKEL ini adalah penutup dari tiga tulisan sebelumnya yang mendiskusikan tentang kondisi kepemimpinan di Bali. Meski pada artikel ketiga saya menyinggung tentang hilangnya ketegasan pemerintah terkait dengan sabotase diskusi People’s Water Forum (PWF) tanggal 20-23 Mei lalu. Namun, karakter yang hendak dibahas terlebih dahulu adalah visi (wawasan) dari seorang pemimpin. Mari kita simpan karakter tegas … Continue reading “Bali Sing Ngelah Mémé Bapa”[4]: Pemimpin dan Kaum Intelektual