Televisi untuk Mariyam

AWAL tahun 1998. Ketika nilai dolar bergerak naik dan kekuasaan rezim despotik Soeharto di ujung tanduk, saya menempati rumah mungil 21 meter persegi. Rumah yang saya dapatkan dengan cara mencicil tiap bulan, dengan cicilan sebesar sepertiga gaji saya. Gaji yang tidak begitu besar. Karena perusahaan tempat saya bekerja sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Rumah … Continue reading Televisi untuk Mariyam