Percumbuan Estetik Nawa-Sena

Minggu lalu, Durga, mantan mahasiswa filsafat Unhi menghubungi saya. Ia membawa pesan dari Mbok Gung Mas yang meminta saya membahas karyanya berjudul Nawa Sena. “Biar ada pandangan filsafat sedikit”, katanya. Saya langsung menyanggupinya, meskipun sejujurnya tahu filsafat hanya di “permukaan saja”. Tidak mendalam. Tepatnya: sok tahu! Ya begitulah, hanya berbekal sedikit pisau analisa, saya diberikan … Continue reading Percumbuan Estetik Nawa-Sena