SEJAUH INI, bagi beberapa teman, Singaraja diasosiasikan dengan kebahagiaan—jika bukan surga itu sendiri. Pantai. Bukit. Pohon nyiur. Sinar matahari. Tapi, menurut saya, surga juga punya tekanan sendiri. Kota ini, di lorong-lorong gelap di pinggiran, di kontrakan-kontrakan busuk yang ditinggali mahasiswa miskin seperti saya, sering berteriak: “Berbahagialah, sialan!”—sebuah tekanan kehidupan yang tak terelakan. Dan di abad … Continue reading Singaraja, Sebuah “Kutukan”
Copy and paste this URL into your WordPress site to embed
Copy and paste this code into your site to embed