“Sakit Gegaen Anak” | Cerpen Putu Arya Nugraha

“Maaf, Bu, jika boleh saya tahu, kenapa baru sekarang suami ibu diajak berobat?” Kata-kata Dokter Ary tidak terdengar sebagai sebuah pertanyaan. Itu lebih terasa sebagai sebuah sikap menyayangkan. Ni Luh Suci tahu betul maksud dari kata-kata Dokter Ary itu. Suara tangis yang sedari tadi ditahannya kini pecah. Ia berteriak histeris. Teriakannya terdengar lebih keras dari … Continue reading “Sakit Gegaen Anak” | Cerpen Putu Arya Nugraha