Melakoni hidup sosial (bermasyarakat) tidak semudah yang kita bayangkan. Apalagi di daerah rantauan. Pasalnya, segala perilaku diri (individu) akan menjadi fokus “mata sosial”yang heterogen. Baik-buruknya individu akan memberikan citraan tidak hanya bagi personal, tetapi leluhur keluarga dan termasuk tanah leluhurnya (daerah asal). “Nyen to? Nyen ngelah keluargane to? Nak uli dija to?” (Siapa itu? Keluarganya … Continue reading “Ngajining Nusa”: Nyanyian “Mulat Sarira” tentang Diri, Leluhur Keluarga dan Tanah Leluhur Nusa Penida
Copy and paste this URL into your WordPress site to embed
Copy and paste this code into your site to embed