Sekar Sumawur: Dialog Kosong tentang Kemarau yang Kehujanan

  SETIAP hari adalah masa lalu, hari ini pun begitu. Saya katakan demikian, sebab kenangan datang tanpa permisi lalu menghujam tepat di jantung puisi. Puisi bagi saya adalah lagu yang dengan sendirinya adalah nada. Nada hanya mengada jika ada getar. Getar lahir dari hembusan angin. Angin itu bayu [tenaga]. Ada banyak penjelasan tentang nada jika … Continue reading Sekar Sumawur: Dialog Kosong tentang Kemarau yang Kehujanan