26 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Fiksi
Ilustrasi: Putu Ebo

Ilustrasi: Putu Ebo

Putri Ise dan Negeri Harapan – “Healing Story” untuk Anak yang Susah Minum Obat

Agung Bawantara by Agung Bawantara
February 2, 2018
in Fiksi
13
SHARES

INI perjalanan terpanjang yang pernah Putri Ise alami, perjalanan ke Negeri Harapan. Bersama kedua orangtua, pengawal, dan rakyatnya Sang Putri menapaki jalan panjang yang kadang terjal berliku, kadang lapang dan landai. Sang Putri dan rombongannya melakukan perjalanan ini karena negerinya hilang akibat pertempuran melawan sekawanan tukang sihir jahat yang menyerang negerinya.

Para penyihir durjana tersebut memang sudah takluk oleh perlawanan rakyat yang bahu membahu menyatukan kekuatan, namun sebagai gantinya seluruh kerajaannya terkena cahaya sihir yang membuat tak ada bangunan yang dapat didirikan di wilayah itu. Sekecil apa pun kau coba mendirikan rumah di situ, bangunan itu akan segera runtuh dengan sendirinya semalam setelah berdiri.

Agar dapat kembali hidup nyaman dan bahagia seperti sebelumnya, Raja memutuskan untuk berpindah ke wilayah lain. Dalam doanya sebelum membuat keputusan, Baginda mendapat petunjuk bahwa dia harus memimpin rakyatnya berjalan menuju sebuah kawasan yang tentram dan damai yang bernama Negeri Harapan.

Maka berduyun-duyunlah seluruh rakyat menuju negeri yang dijanjikan itu. Raja, dibantu Ratu dan para menteri, memimpin langsung perpindahan tersebut. Putri Ise sendiri membantu Ayahandanya menemukan Negeri Harapan. Sesuai dengan petunjuk gaib, perasaan Sang Putrilah yang harus diturut saat rombongan menemui jalan bercabang yang membingungkan. Perasan Sang Putri itu menjadi semacam kunci pembuka wilayah-wilayah gaib dilewati rombongan.

Sayangnya, pada hari ketiga, Sang Putri terserang demam. Barangkali karena dia tak terbiasa melakukan perjalanan jauh dan menderita kelelahan karenanya. Sebelumnya, perjalanan terjauh yang pernah Putri Ise tempuh adalah perjalanan menuju Taman Ujung yakni sebuah taman bunga dan buah milik kerajaan yang berada di tepi hutan di ujung kerajaan. Dari istana, perjalanan menuju Taman Ujung hanya memerlukan satu jam dengan kereta kuda. Sedangkan saat ini, perjalanan sudah memakan waktu tiga hari, namun negeri yang dituju belum juga terlihat ujungnya.

“Segeralah minum obat agar tubuhmu bugar kembali,” wejang Ibunda Ratu kepada Putri Ise.

“Nanti saja, Bunda. Ise tak apa-apa, kok,” jawab Putri Ise sambil berusaha menunjukkan diri bahwa dia masih kuat.

Tapi Ibunda Ratu yang sudah kenyang pengalaman hidup, tak begitu saja percaya ucapan Putri Ise itu. “Kau takut obatnya pahit, ya?” tanya Ibunda Ratu. Dia tahu bahwa putrinya sangat sulit minum obat. Semua obat dirasanya pahit.

“Tidak. Ise tidak takut dengan obat pahit, kok. Ise cuma belum mau minum obat sekarang.”

“Kenapa menunda kalau bisa kau lakukan segera?”

“Karena aku tak sedang sakit. Aku hanya sedikit kelelahan.”

Melihat Putri Ise bersikukuh bahwa dirinya baik-baik saja, Ibunda Ratu membiarkan saja putri kesayangannya itu pada pendiriannya. Meski begitu, diam-diam Ibunda Ratu memerintahkan para dayang untuk selalu berjaga-jaga dan bersiap terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada Putri Ise.

Beberapa jam berselang, ketika rombongan tiba di sebuah padang, udara dingin berembus kencang. Segera raja memerintahkan untuk berhenti dan membangun tenda di situ. “Kita beristirahat di sini hingga besok siang!” titahnya.

Ketika orang-orang sibuk mendirikan tenda-tenda dan menata tempat peristirahatannya, Putri Ise terduduk lemah di atas seonggok gundukan padas. Suhu tubuhnya meninggi. Wajahnya pun semakin pucat.

“Kau harus minum obat sekarang!” titah Ibunda Ratu.

“Ise sudah minum madu dan air putih banyak sekali. Ise tak apa-apa, kok! Cuma sedikit lelah. Sebentar lagi juga segar kembali,” bantah Putri Ise.

“Anakku, obat bukanlah musuhmu. Obat adalah teman yang akan membuat tubuhmu sehat dan bebas dari gangguan penyakit.”

“Tapi aku tidak sakit” “Kau pucat. Badanmu panas. Itu tandanya kau sakit.”

“Tapi…”

“Kau takut obatnya berasa pahit, kan?”

Putri Ise cepat-cepat menggeleng.

Tapi Ibunda Ratu tahu bahwa itu hanya menutupi perasaan yang sesungguhnya. “Saat tubuhmu memerlukan, obat harus kau minum dengan perasaan sayang. Dengan cara itulah kau membuat tubuhmu balik menyayangimu.”

“Ya, Ise selalu ingat nasehat Bunda itu, tapi..”

“Bunda tahu selalu berat bagimu setiap kali minum obat. Tapi ucapan Bunda itu benar, kan?”

“Benar, Bunda. Ise selalu kembali sehat begitu meminum obat dengan hati riang.”

“Nah, lakukanlah seperti keberhasilanmu sebelumnya.”

Kali ini ucapan lembut Ibunda Ratu benar-benar membuat Putri Ise tak bisa mengelak lagi. Ia langsung meminum dua jenis obat yang disodorkan oleh dayang kepadanya. Begitu masuk ke dalam mulutnya, Putri Ise mendorong obat tersebut dengan segelas besar air putih. Ia membayangkan kini obat-obat itu seperti dua pasangan kekasih yang tengah berlayar di sungai-sungai yang terdapat di dalam dirinya. Di sepanjang pelayaran, pasangan kekasih tersebut melambai-lambaikan tangan sembari menebar senyum manis kepada siapa saja. Sungguh membahagiakan.

Tiga jam setelah meminum obat, kondisi tubuh Putri Ise berangsur pulih. Tenaganya pun bugar kembali. Esok, pastilah dia sangat siap untuk melanjutkan kembali perjalanan menuju Negeri Harapan.

CATATAN BAGI ORANGTUA  

  1. Dongeng ini ditulis Agung Bawantara untuk membantu menangani anak yang susah minum obat.
  2. Setelah bercerita, jangan menyimpulkan. Biarkan anak mencerna sendiri isi dan moral cerita.
  3. Upayakan anak tak merasa dirinya disindir oleh cerita.
  4. Perlambat membaca dan beri tekanan yang lebih tegas pada kalimat yang diberi high light. Bila perlu diulang. Ingat, jangan sampai si anak merasa sengaja disindir dengan kalimat itu.

 

Tags: anak-anakceritadongengPendidikan
Agung Bawantara

Agung Bawantara

Penulis DONGENG yang juga gemar menulis esai, prosa, dan puisi. Juga aktif dalam gerakan film dokumenter di Bali. Agung adalah inisiator Denpasar Film Festival.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
tatkala.co [Foto Taufiq]
Khas

Yang Tumbuh di Sela Tugu Kota | Perpustakaan Jalanan di Bali

Selayaknya tumbuhan kecil di sela tugu kota, perpustakaan jalanan di Bali tampak kecil, jarang terlihat dan dipandang lalu saja. Meskipun ...

January 7, 2021
Esai

“Bayanganku Lebih Baik” – Jadilah Bayangan Diri, Bukan Orang Lain

“Aku tak butuh teman yang berubah saat aku berubah dan mengangguk saat aku mengangguk. Bayanganku bisa melakukannya dengan lebih baik” ...

October 10, 2019
ILustari tatkala.co | Nana Partha
Esai

Atat Yang Bijaksana #1

Saya masih Cangak, tapi kadang-kadang dikira perkutut yang manggut-manggut dan manut-manut. Kadang-kadang dikira burung tadahasih yang penuh kasih. Tidak jarang ...

May 5, 2020
Salah satu tapakan Dewata Nawa Sanga yang simpang di sebuah Pura
Khas

Ngiring Ida Batara Pucak Natar Sari: Perjalanan Spiritual, Bakti Spiritual…

Minggu, tanggal 25 Agustus 2019, perjalanan spiritual itu dimulai lagi. Setelah ngererep satu malam di Pura Puseh di Banjar Adat ...

August 27, 2019
Gubernur Bali Wayan Koster terima suktikan vaksin Covid-19, Kamis 14 Janurai 2021. [Ist]
Hard News

Jarum Sudah Disuntikkan

Jarum untuk vaksin Covid-19 sudah disuntikkan. Presiden Ri Joko Widodo sudah menerima suntkan, Rabu 13 Januari 2021.  Di Bali, Gubernur ...

January 14, 2021

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Wayan Eka Artana Putra, pengelola kedai kopi mini di Pecatu, Badung
Khas

Pandemi, Bule jadi “Tamu Lokal”, Ngebon pun Biasa | Cerita dari Sebuah Kedai Kopi

by Nyoman Nadiana
January 26, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Made Adnyana Ole [Ilustrasi Nana Partha]
Esai

Filosofi Luluh Sate

by Made Adnyana Ole
January 26, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1362) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (311) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (329)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In